digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Hutomo Tanoto
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Hutomo Tanoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hutomo Tanoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hutomo Tanoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hutomo Tanoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hutomo Tanoto
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hutomo Tanoto
PUBLIC Alice Diniarti

Pada tahun 2000-an, setelah perkembangan ilmu dan teknologi, magnesium kembali menjadi fokus dalam pengembangan biomaterial karena kemampuan degradasinya di dalam tubuh. Hal ini menjadi sebuah keuntungan karena tidak diperlukan proses operasi lanjut untuk pengangkatan implan. Magnesium memiliki kekurangan berupa laju korosi yang cepat. Fokus utama dalam pengembangan yang dilakukan adalah menurunkan laju korosi dari magnesium sehingga dapat mengimbangi laju pertumbuhan tulang. Hal ini dilakukan agar implan magnesium tidak habis sebelum tulang sembuh seutuhnya. Penelitian ini mempelajari tentang pengecoran magnesium dengan penambahan unsur paduan berupa kalsium (Ca) sebanyak 1% dan zinc (Zn) sebanyak 0, 2, dan 4wt%. Sampel hasil pengecoran akan dikarakterisasi menggunakan AAS untuk mengetahui komposisi kimia hasil pengecoran. Karakterisasi struktur mikro dan komposisi kimia dengan XRD, Mikroskop Optik, SEM dan EDS digunakan untuk mengetahui fasa – fasa yang terbentuk dari hasil pengecoran magnesium. Pengujian korosi dilakukan dalam media simulated body fluid terhadap spesimen yang diberi pembebanan bending untuk mengetahui efek pembebanan terhadap laju korosinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pengecoran magnesium menghasilkan jumlah paduan Ca dan Zn lebih banyak dibandingkan dengan komposisi target. Hasil pengujian korosi metode imersi tanpa beban bending 4Zn memiliki persentase pengurangan berat paling besar diikuti dengan 2Zn dan 0Zn. Hasil pengujian korosi metode imersi dengan pembebanan bending menunjukkan persentase pengurangan berat paling besar adalah 0Zn, diikuti dengan 2Zn dan 4Zn.