digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Priskila Dwi Nater
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Priskila Dwi Nater
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Pada skala komersial, sorbitol diproduksi melalui reaksi hidrogenasi dari pati (tepung jagung) menggunakan katalis paduan Ni (Nikel) pada tekanan 35-138 barg dan temperatur 130°C-180°C. Asetaldehida diproduksi melalui reaksi dehidrogenasi etanol menggunakan katalis paduan Ag (perak) pada tekanan 20 bar dan temperatur 140°C- 170°C. Kedua proses tersebut dilakukan menggunakan katalis berupa logam dengan harga yang mahal dan juga pada kondisi operasi yang tinggi. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan reaksi redoks akuatik glukosa menjadi sorbitol dan etanol menjadi asetaldehida. Reaksi tersebut akan menghasilkan sorbitol dan asetaldehida secara serempak pada saat kesetimbangan. Secara termodinamika, reaksi ini memungkinkan untuk dilakukan dengan adanya bantuan katalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan katalis berlogam inti Zn (zinc) yang memiliki performa layak dalam proses reaksi redoks akuatik. Alasan pemilihan logam ini yaitu sifatnya yang sangat selektif sebagai agen pereduksi. Katalis tersebut akan dimodifikasi menjadi bentuk Zn(x)Cr(y)(HCOO)(z) dengan variasi perbandingan mol Cr : Zn sebesar 0 ; 0,33; 0,5; dan 1. Pembuatan katalis dilakukan menggunakan prekursor Zn(HCOO)2 dan Cr(HCOO)3. Katalis cair merupakan reaksi stoikiometri antara kedua prekursor tersebut. Katalis padat merupakan reaksi dari kedua prekursor tersebut dengan penambahan NaOH sebagai agen pengendap. Kondisi operasi yang digunakan yaitu reaksi kesetimbangan pada temperatur 45°C dan dilanjutkan dengan pemisahan pada temperatur 80°C atmosferik untuk memperoleh distilat karena asetaldehida yang terbentuk diikat oleh senyawa aldehid hasil dekomposisi glukosa. Hasil penelitian menunjukan bahwa katalis padat dengan perbandingan Cr:Zn 0:1 [Zn5(OH)6(HCOO)4] memiliki performa paling tinggi untuk reaksi ini dan reaksi hanya dapat dilangsungkan selama satu tahap operasi serta katalis cenderung menghasilkan asetaldehida lebih banyak dibandingkan sorbitol. Pengembangan ke depannya yaitu diperlukan analisis menggunakan teknologi modern untuk mengatahui rumus kimia sebenarnya dari katalis ini dan juga analisis mengenai senyawa aldehid lain yang ikut terbentuk dalam reaksi ini.