COVER Surya Nur A Rahman
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Surya Nur A Rahman
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Surya Nur A Rahman
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Surya Nur A Rahman
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Surya Nur A Rahman
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Surya Nur A Rahman
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan
Selulosa asetat dapat digunakan sebagai matriks untuk amobilisasi enzim. Akti'vasi perrnukaan selulosa asetat bertujuan untuk mengubah gugus ester yang kurang aktif menjadi gugus karboksilat yang lebih aktif sehingga ikatan kovalen antara selulosa asetat dengan enzim dapat terbentuk. Pada penelitian ini, telah dilakukan aktivasi menggunakan H2S04, Nai04, dan H2S04-Nai01. Spektrum FTIR tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada permukaan sclulosa asetat setelah aktivasi. Akan tetapi, setelah dilakukan uji aktivitas enzim rnemberikan hasil positif dengan hasil terbaik menggunakan H2S04 3 M. Telah dilakukan variasi \\aktu kontak enzirn dengan se lulosa asetat aktu kontak pati dengan selulosa asetat-er17im, dan konsentrasi pati. Variasi >waktu kontak enzim dilakukan pada rentang aktu 0.5-6 jam dalam buffer borat 0, I M pH 9 dan didapatkan aktu kontak optimum 3 jam. Variasi >waktu kontak pati dilakukan pada rentang waktu 5-1 20 men it dalam buffer asetat 0, I M pH 5 dengan waktu kontak enzim I jam dan didapatkan waktu kontak optimum 60 men it. Variasi konsentrasi pati dilakukan pada rentang konsentrasi 0,025-1% (w/v) dan didapatkan hasil baha semakin bertambahn) a konsentrasi pati maka konsentrasi gula pereduksi )ang dihasilkan semakin besar. Kondisi optimum untuk konsentrasi pati tidak dapat ditentukan karena terkendala oleh pembuatan larutan pati dengan konsentrasi lebih tinggi semakin sulit untuk larut. Pada kondisi optimum, waktu kontak enzim 3 jam, waktu kontak pati 60 menit dan konsentrasi pati 0,2% (w/v) didapatkan nilai konsentrasi gula pereduksi yaitu 1588,76±24,33 ppm per 0,2 gram selulosa asetat teraktivasi. Penggunaan berulang dcngan kondisi optimum dilakukan sebanyak tiga kali dan didapat nilai konsentrasi gula pereduksi kedua, ketiga, dan 1-.eempat berturut-turut yaitu 53837± I A6: 620,55±8,95;
536,41±8.56 ppm per 0,2 gram selulosa asetat teraktivasi. Dilakukan juga karakterisasi morfologi pada permukaan selulosa asetat sebelum dan setelah amobilisasi enzim dengan pembesaran 12.000 kali.
Perpustakaan Digital ITB