digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pipa penyalur bawah laut merupakan sarana vital untuk mengalirkan minyak dan gas dari satu titik ke titik lainnya yang berada di lepas pantai. Berbagai aktivitas pengangkutan di sekitar anjungan lepas pantai dapat mengakibatkan resiko beban impak pada pipa penyalur yang berada di sekitarnya. Penilaian resiko perlu dilakukan untuk mengetahui apakah pipa penyalur memiliki level resiko yang melampaui kriteria yang diijinkan atau tidak. Metodologi penilaian atau analisis resiko ini terdiri atas dua bagian yaitu perhitungan energi impak dan perhitungan resiko. Proses perhitungan dan analisis dilakukan dengan bantuan perangkat lunak yang dikembangkan. Pemilihan dan analisis mitigasi resiko dilakukan bilamana level resiko tersebut tidak memenuhi kriteria (DNV OS F101). Analisis mitigasi dilakukan dengan perhitungan ketebalan proteksi yang proporsional antara resiko dan biayanya kemudian juga dilakukan penentuan jarak aman. Dari hasil perhitungan dan analisis resiko didapatkan dua jalur pipa (16”gas WPN2 & 22” minyak MWPN) yang memiliki tingkat resiko menengahtinggi (medium-high) sedangkan jalur pipa yang lain berada pada tingkat resiko yang diijinkan. Mitigasi resiko yang dilakukan adalah dengan menentukan jarak aman bagi swing radius alat pengangkut (crane) yang melintasi jalur perpipaan sebesar lebih dari 9 m dari titik jatuh awal dan memberikan tebal proteksi sebesar 55 mm pada pipa penyalur.