digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

COVER Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

BAB1 Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

BAB2 Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

BAB3 Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

BAB4 Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

BAB5 Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

PUSTAKA Yudi Permana
PUBLIC Latifa Noor

White Light Emitting Diode (WLED) dipertimbangkan sebagai sistem iluminasi fasa padat generasi berikutnya karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem iluminasi terdahulu seperti konsumsi daya yang rendah, efisiensi tinggi, lifetime yang lama, dan tidak adanya merkuri yang beracun. Saat ini kombinasi chip biru dengan fosfor kuning YAG:Ce3+ merupakan metode yang digunakan untuk menghasilkan WLED secara komersil. Namun terdapat kekurangan pada komponen cahaya merah dari emisi YAG:Ce3+, sehingga tidak bisa dihasilkan warm WLED. Oleh karena itu telah dilakukan berbagai penelitian untuk mencari fosfor merah yang sesuai dan salah satunya yaitu MgAl2O4 yang terdopan Cr3+. MgAl2O4:Cr3+ bisa menjadi alternatif fosfor merah yang baik karena senyawa induk MgAl2O4 memiliki ketahanan mekanik dan kimia yang baik. Seperti ion aktivator dari logam transisi lainnya, ion Cr3+ memiliki intensitas emisi yang rendah, oleh karena itu perlu ditambahkan dopan kedua untuk meningkatkan intensitas emisi Cr3+. Dalam penelitian kali ini Bi3+ digunakan sebagai dopan kedua. Metode yang digunakan untuk mensintesis MgAl2O4:Cr3+, Bi3+ adalah metode hidrotermal, pada suhu 180 oC selama 24 jam, dan suhu kalsinasi 1000 oC selama 4 jam. Dengan menggunakan metode tersebut telah berhasil disintesis senyawa MgAl2O4:Cr3+ (0,5%) dan MgAl2O4:Cr3+ (0,5%), Bi3+ (x) dengan x = 0,1%; 0,3%; dan 0,5%. Terdapat dua puncak spektrum emisi berasal dari 2Eg ? 4A2 pada 674 nm dan 688 nm ketika dieksitasi dengan panjang gelombang 567 nm. Diamati terdapat dua puncak spektrum eksitasi pada panjang gelombang pengamatan 688 nm yaitu 432 nm (4A2?4T1) dan 589 nm (4A2?4T2). Intensitas emisi dari Cr3+ semakin meningkat dengan bertambahnya konsentrasi Bi3+. Dengan adanya Bi3+ di dalam MgAl2O4 mencegah reduksi Cr3+ menuju bilangan oksidasi yang lebih rendah, sehingga dapat menstabilkan Cr3+ di dalam MgAl2O4.