ABSTRAK Reny
PUBLIC Ratnasari COVER Reny
PUBLIC Ratnasari BAB 1 Reny
PUBLIC Ratnasari BAB 2 Reny
PUBLIC Ratnasari BAB 3 Reny
PUBLIC Ratnasari BAB 4 Reny
PUBLIC Ratnasari BAB 5 Reny
PUBLIC Ratnasari PUSTAKA Reny
PUBLIC Ratnasari
Sebagian besar wilayah negara Indonesia memiliki gunungapi aktif. Kondisi
Indonesia yang dikelilingi oleh gunungapi aktif ini membawa dua dampak, yaitu dampak
positif dan dampak negarif. Dampak positifnya memberikan lahan yang subur di sekitar
daerah gunungapi sehingga banyak penduduk yang tinggal di sekitar daerah gunungapi.
Dampak negatifnya Indoenasia menjadi negara yang rawan akan bencana alam, terutama
bencana alam letusan gunungapi. Salah satu gunungapi aktif di Indonesia adalah Gunung
Gede dan termasuk gunungapi aktif tipe A.
Peningkatan terhadap pelaksanaan mitigasi bencana alam sangat dibutuhkan untuk
menghindari segala bentuk bahaya dan kerugian yang tidak diinginkan. Informasi ketepatan
parameter gempa merupakan salah satu hal penting dalam upaya mitigasi bencana alam.
Salah satu cara untuk meningkatkan akurasi dan ketepatan informasi parameter gempa bumi
yaitu dengan melakukan relokasi hiposenter gempa bumi. Metode yang dapat digunakan
untuk relokasi letak hiposenter gempa yang lebih akurat yaitu menggunakan metode Coupled
Velocity-Hypocenter.
Berdasarkan hasil data yang diolah dengan menggunakan perangkat lunak GAD dan
VELEST 3.3, episenter terlihat menyebar di sekitar Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
Kedalaman hiposenter gempa vulkanik pada Gunung Gede menggunakan GAD, yaitu -2.5 –
4.0 km. Kemudian relokasi hiposenter dilakukan menggunakan perangkat lunak VELEST
3.3, kedalaman hiposenter gempa menjadi berkisar antara 0.0-10.0 km. Pergerakan gempa
tampak terlihat menuju ke permukaan dan tertahan oleh sebuah lapisan impermeabel yang
diprediksi merupakan clay hidrotermal hasil dari batuan alterasi dan pergerakan ini terpusat
ke arah timurlaut. Magnitudo gempa vulkanik yang terjadi pada bulan Desember 2017
bernilai rentang dari -2.7 hingga -0.6.