BAB 1 Aji Ardiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Aji Ardiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Aji Ardiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Aji Ardiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Aji Ardiansyah
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemanfaatan minyak bumi sebagai bahan bakar di Indonesia masih memiliki tantangan. Beberapa tantangannya adalah ketidakseimbangan jumlah produksi dan konsumsi, serta pengaruh penggunaannya pada lingkungan. Minyak nabati bisa menjadi solusi dan memiliki potensi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Indonesia merupakan negara yang berada di daerah tropis dan negara agraris, sehingga memiliki potensi untuk menghasilkan berbagai jenis minyak nabati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak nyamplung murni bisa digunakan sebagai bahan bakar diesel alternatif untuk B-20 dan perbedaannya dengan minyak kelapa murni yang sudah umum digunakan sebagai campuran bahan bakar dengan melakukan uji prestasi dan uji ketahanan mengikuti artikel SAE No. 942010 pada motor bakar diesel injeksi tidak langsung.
Hasil pengujian pada motor bakar diesel injeksi tidak langsung setelah uji ketahanan menunjukkan perubahan untuk seluruh karakteristik prestasi. Rata-rata kenaikan konsumsi bahan bakar spesifik minyak nyamplung, minyak kelapa, dan B-20 masing-masing 33,56 kg/kWh, 198,14 kg/kWh, dan 26,78 kg/kWh. Rata-rata kenaikan emisi opasitas asap minyak nyamplung, minyak kelapa, dan B-20 masing-masing 3,54%, 14,18%, 4,86%. Rata-rata kenaikan emisi NOx minyak nyamplung, minyak kelapa, dan B-20 masing-masing 18 ppm, 99 ppm, dan 11 ppm. Penambahan total deposit pada kepala silinder dan piston setelah uji ketahanan minyak nyamplung, minyak kelapa, dan B-20 masing-masing adalah 82,5 mm, 246,8 mm, dan 144,2 mm. Pengurangan dimensi jarum penyemprot bahan bakar dan plunyer pompa bahan bakar minyak nyamplung, minyak kelapa, dan B-20 masing-masing adalah 5 mm, 2 mm, 8 mm, 4 mm, 14 mm, dan 6 mm.
Perpustakaan Digital ITB