Kebutuhan pengembangan sistem tenaga listrik jangka panjang didorong oleh
kebutuhan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien, sebagaimana
yang tertuang pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018. Hal
ini penting dilakukan karena keputusan investasi di industri tenaga listrik akan
dituntut manfaatnya dalam jangka panjang. Biaya penyediaan terendah dicapai
dengan meminimalkan net present value semua biaya penyediaan tenaga listrik
yang terdiri dari biaya investasi, biaya bahan bakar, biaya operasi dan pemeliharaan.
PLN merencanakan pembangkit listrik baru yang beroperasi dengan gas alam atau
LNG. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis desain sistem regasifikasi, dengan
menggunakan organic rankine cycle dan menggunakan media pemanas menjadi air
laut, sehingga terdapat siklus kerja yang memanfaatkan air laut sebagai reservoir
panas dan LNG sebagai reservoir dingin. Metode penelitian adalah dengan
membuat, menghitung dan mensimulasikan siklus termodinamik dari sistem
regasifikasi LNG dan sistem ORC, serta kemudian menghitung biaya investasi dan
biaya operasi sistem tersebut. Fluid organik yang dikaji adalah propana, ethana,
butana, R32 dan R41. Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa kombinasi sistem
regasifikasi LNG dan sistem ORC dengan rasio biaya per produksi daya paling kecil
adalah yang menggunakan fluida R41. Kemudian disusul dengan ethana, propana
R32 dan butana. Dari hasil kajian juga diketahui pula bahwa sistem ORC dengan
efisiensi exergy paling besar adalah yang menggunakan fluida kerja R41.
Kemudian disusul dengan yang menggunakan R32, propana, ethana dan butana.
Kombinasi sistem regasifikasi LNG dan sistem ORC dengan fluida kerja propana
dapat menjadi pilihan, apabila diharapkan sebuah sistem dengan nilai produksi daya
yang tinggi dan yang juga menggunakan fluida kerja ramah lingkungan. Dari hasil
kajian dapat diketahui bahwa kombinasi sistem regasifikasi LNG dan ORC dengan
fluida kerja butana, memiliki biaya kapital dan biaya operasi paling rendah namun
memiliki rasio biaya per produksi daya paling tinggi. Oleh karena itu butana dapat
menjadi pilihan, apabila hanya dikehendaki untuk membuat sistem regasifikasi
LNG dengan intermediate working fluid tanpa perlu tambahan sistem lainnya.
Perpustakaan Digital ITB