digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan pengembangan sistem tenaga listrik jangka panjang didorong oleh kebutuhan PLN untuk mempunyai rencana investasi yang efisien, sebagaimana yang tertuang pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2018. Hal ini penting dilakukan karena keputusan investasi di industri tenaga listrik akan dituntut manfaatnya dalam jangka panjang. Biaya penyediaan terendah dicapai dengan meminimalkan net present value semua biaya penyediaan tenaga listrik yang terdiri dari biaya investasi, biaya bahan bakar, biaya operasi dan pemeliharaan. PLN merencanakan pembangkit listrik baru yang beroperasi dengan gas alam atau LNG. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis desain sistem regasifikasi, dengan menggunakan organic rankine cycle dan menggunakan media pemanas menjadi air laut, sehingga terdapat siklus kerja yang memanfaatkan air laut sebagai reservoir panas dan LNG sebagai reservoir dingin. Metode penelitian adalah dengan membuat, menghitung dan mensimulasikan siklus termodinamik dari sistem regasifikasi LNG dan sistem ORC, serta kemudian menghitung biaya investasi dan biaya operasi sistem tersebut. Fluid organik yang dikaji adalah propana, ethana, butana, R32 dan R41. Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa kombinasi sistem regasifikasi LNG dan sistem ORC dengan rasio biaya per produksi daya paling kecil adalah yang menggunakan fluida R41. Kemudian disusul dengan ethana, propana R32 dan butana. Dari hasil kajian juga diketahui pula bahwa sistem ORC dengan efisiensi exergy paling besar adalah yang menggunakan fluida kerja R41. Kemudian disusul dengan yang menggunakan R32, propana, ethana dan butana. Kombinasi sistem regasifikasi LNG dan sistem ORC dengan fluida kerja propana dapat menjadi pilihan, apabila diharapkan sebuah sistem dengan nilai produksi daya yang tinggi dan yang juga menggunakan fluida kerja ramah lingkungan. Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa kombinasi sistem regasifikasi LNG dan ORC dengan fluida kerja butana, memiliki biaya kapital dan biaya operasi paling rendah namun memiliki rasio biaya per produksi daya paling tinggi. Oleh karena itu butana dapat menjadi pilihan, apabila hanya dikehendaki untuk membuat sistem regasifikasi LNG dengan intermediate working fluid tanpa perlu tambahan sistem lainnya.