PLTU Pangkalan Susu merupakan salah satu pembangkit terbesar yang
berpengaruh besar pada sistem kelistrikan di Sumatera Utara dan sudah beroperasi
lebih dari empat tahun. Oleh karena itu keandalan unit sangat diharapkan untuk
menjaga suplai aliran listrik, ini bisa dilihat dari parameter perubahan heat rate.
Untuk melihat perkembangan kondisi efisiensi unit, berdasarkan manual Electric
Power Reseach Institute ( EPRI ) maka bisa dipetakan faktor-faktor dari parameter
penyumbang deviasi nilai dari heat rate desain dan nilai heat rate aktual operasi
unit pada beban yang sama.
Pada tesis ini untuk memvalidasi hasil perhitungan heat balance digunakan
perangkat lunak cycle tempo dengan variasi beban 50%, 75%, 100% dan parameter
operasi sesuai dengan desain dari pembangkit dan juga dilakukan simulasi
menggunakan data operasi harian dengan beban 110 MW.
Dari hasil analisis deviasi antara heat rate aktual dan heat rate desain pada beban
110 MW disebut sebagai “heat rate gap” yang menunjukkan nilai kenaikan turbine
heat rate sebesar 46 kcal/kWh, dimana penyumbang terbesar kenaikan itu adalah
dari hot reheat steam temperature sebesar 8,15 kcal/kWh. Dari analisis ini juga
didapatkan penurunan efisiensi boiler 0,9% dari kondisi desain. Untuk
memperbaiki kenaikan heat rate ini terdapat dua cara yaitu operator controllable yang antara lain adalah dengan menyetel ulang bypass damper, mengontrol excess
air, dan mengatur flow dari superheater spray. Dan cara kedua adalah maintenance
controllable yaitu dengan kalibrasi ulang setpoint control temperatur, memperbaiki
control valve pada superheater spray, membersihkan dinding boiler dan
memperbaiki auxiliary air damper yang rusak.
Perpustakaan Digital ITB