Sejak revolusi industri, temperatur rata-rata permukaan bumi mengalami kenaikan yang cukup
signikan. Berbagai teori muncul. Salah satunya adalah mengenai dampak bertambahnya gas
karbon dioksida di udara. Bertambahnya zat karbon dioksida diyakini menjadi penyebab mening-
katnya temperatur permukaan bumi. Oleh karena itu, produksi gas karbon dioksida perlu untuk
ditekan, salah satunya pada sektor pembangkitan energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
merupakan pilihan realistis untuk membangkitkan listrik dengan tetap memperhatikan aspek ling-
kungan, terutama kualitas udara. Pada penelitian kali ini, desain reaktor yang digunakan adalah
Small Pb-Bi Cooled Non-Refueling Nuclear Power Reactor (SPINNOR). SPINNOR adalah reaktor
cepat yang menggunakan Pb-Bi sebagai pendinginnya. Reaktor tipe ini juga didesain agar dapat
memiliki umur operasi yang panjang. Umur reaktor yang panjang ini dapat dicapai dengan jalan
menggunakan variasi pengayaan dalam teras reaktor. Pada pusat reaktor ditempatkan bahan bakar
dengan pengayaan rendah namun memiliki material fertil yang dapat berubah menjadi material
ssil yang tinggi. Sedangkan daerah terluar ditempatkan bahan bakar dengan pengayaan tinggi.
Dengan demikian pada pada Begining of Life (BOL), pusat burn-up berada pada bagian terluar
dari teras, sedangkan pada End of Life pusat burn-up akan bergerser pada pusat teras. Digunakan
Standard Reactor Analysis Code (SRAC) untuk perhitungan secara numerik. Penelitian ini meng-
gunakan bahan bakar Uranium(233)-Thorium(232) Nitride. Untuk mendapatkan excess reactivity
dibawah 1% dibutuhkan tambahan Neptunium-237. Desain optimum didapatkan untuk level penga-
yaan Uranium-233 sebesar 7.6%, 8.2% dan 8.4% dengan penambahan 4% Neptunium-237. Dengan
komposisi serta kongurasi tersebut didapatkan excess reactivity dibawah 0.5%.
Perpustakaan Digital ITB