2019_TS_PP_WAHYU_BUDHI_KHORNIAWAN_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan COVER Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 1 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 2 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 3 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 4 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan BAB 5 Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan PUSTAKA Wahyu Budhi Khorniawan
PUBLIC Irwan Sofiyan
Batuan karbonat merupakan entitas yang kompleks dari sisi komposisi, geometri
butiran, dan proses diagenesis yang mengakibatkan karakter fisiknya berbeda dengan
batuan silisklastik sehingga perlu dilakukan suatu metode untuk mengetahui karakter
batuan dengan melakukan pengukuran rock physics. Rock physics merupakan suatu
metode untuk mempelajari karakteristik suatu batuan berdasarkan sifat fisisnya.
Penelitian dilakukan di Formasi Rajamandala di lintasan Cikamuning untuk
mengetahui hubungan antara fasies dengan diagenesis batuan terhadap parameter rock
physics. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahapan persiapan,
pengumpulan data, tahapan pengolahan dan analisis data, serta tahapan integrasi hasil
analisis data dan penulisan laporan.
Terdapat sepuluh litofasies pada lintasan penelitian, yaitu foraminiferal grainstone,
skeletal- coralclast grainstone, skeletal-intraclast rudstone (breccia), platy coral
boundstone, foraminiferal packstone, skeletal - coralclast grainstone, large benthic
foram grainstone, coral boundstone, compositional grainstone, dan compositional
breccia grainstone. Batuan karbonat pada lintasan penelitian telah mengalami
setidaknya 4 lingkungan diagenesis, yaitu marine phreatic, meteoric phreatic, burial
diagenesis, dan meteoric vadose. Umur batuan pada lokasi penelitian adalah Oligosen
Akhir. Hasil dari analisis rock physics menunjukkan komposisi skeletal grain yang
sedikit, dengan matriks yang banyak maka nilai Vp dan Vs akan tinggi, sedangkan
komposisi skeletal grain yang banyak, dengan matriks yang sedikit mempunyai nilai
Vp yang rendah. Selain itu litofasies yang berbeda mempunyai nilai ciri khas Vp dan
Vs yang berbeda juga, sedangkan litofasies yang sama nilai Vp dan Vs dipengaruhi oleh
kehadiran porositas batuan. Batuan coral boundstone dan foraminiferal wackstone
mempunyai nilai rigiditas dan inkompressibilitas yang tinggi dengan kecenderungan
nilai matriks yang tinggi sehingga batuan sulit mengalami slide over, sedangkan batuan
compositional grainstone mempunyai nilai rigiditas dan inkompressibilitas yang
rendah dengan kecenderungan nilai matriks yang rendah sehingga batuan sangat
mudah ntuk mengalami slide over.