digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ferina Julia Mardhiyah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Metode Multichannel Analysis of Surface Waves (MASW) merupakan metode yang memanfaatkan sifat dispersif dari gelombang permukaan untuk mengidentifikasi lapisan bawah permukaan. Prosedur metode MASW dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu akuisisi data, ekstraksi kurva dispersi, dan inversi kurva dispersi. Pelaksanaan akuisisi data sangat bergantung pada target yang ingin didapatkan. Berbagai metode dapat digunakan dalam tahapan ekstraksi kurva dispersi, salah satunya adalah metode frequency decomposition-slant stacking. Kurva dispersi hasil ekstraksi kemudian diinversi untuk mendapatkan profil kecepatan gelombang-S. Inversi Particle Swarm Optimization (PSO) yang menggunakan teknik optimasi global dalam memecahkan solusi persamaan inversi dapat digunakan untuk melakukan inversi kurva dispersi. Ekstraksi dan inversi kurva dispersi dilakukan terhadap data sintetik dan data lapangan hasil akuisisi di daerah Tani Kota, Bandung. Hasil uji metode frequency decomposition-slant stacking terhadap data sintetik sangat baik, sedangkan pada data lapangan terlihat tren amplitudo maksimum namun dengan citra yang kurang baik akibat noise. Hasil uji metode inversi PSO pada data sintetik bebas noise berhasil merekonstruksi hingga tiga lapisan, termasuk keberadaan low velocity layer (LVL), dan variasi noise hingga 5%. Hasil inversi data lapangan menunjukkan terdapat tiga lapisan di bawah permukaan yang diinterpretasikan sebagai tanah untuk lapisan pertama (ketebalan 1,2 m dan kecepatan gelombang S (Vs) 23,32 m/s), sebagai lempung tersaturasi untuk lapisan kedua (ketebalan 3,89 m dan Vs 605,59 m/s), dan sebagai tuff-breksi vulkanik untuk lapisan ketiga (Vs 1059,24 m/s). Interpretasi hasil inversi ini sesuai dengan catatan kondisi geologi lapangan yang didapat.