2019_TS_PP_ROSA_IKA_WIJAYANTI_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC yana mulyana COVER Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana BAB 6 Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Rosa Ika Wijayanti
PUBLIC yana mulyana
Mayoritas vaksin antigen yang saat ini sedang diteliti terdiri dari molekul rekombinan murni atau
subunit patogen, dengan demikian kekurangan beberapa fitur patogen, termasuk sifat
imunostimulan yang melekat, sehingga seringkali tidak menimbulkan respon imun yang kuat.
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan formulasi nanopartikel berbasis kitosan sebagai
penghantar antigen, HBsAg sebagai model antigen dan Ekstrak Moringa oleifera, Lam. sebagai
model adjuvan untuk mendapatkan sistem penghantaran antigen yang lebih baik dengan melihat
respon imun yang dihasilkan. Pada penelitian ini dilakukan pengujian kemampuan ekstrak
Moringa oleifera, Lam. sebagai adjuvan untuk meningkatkan imunogenisitas HBsAg. Desain
pengembangan vaksin juga berperan penting dalam tercapainya peningkatan respon imun. Maka
dikembangkan juga suatu sistem berupa nanopartikel HBSAg dan ekstrak Moringa oleifera, Lam.
terinkorporasi dalam polimer kitosan yang telah di-crosslink dengan STPP (sodium
tripolyphosphate) melalui proses gelasi ionotropik. Konsentrasi HBSAg yang digunakan adalah
10 µg/mL dan konsentrasi ekstrak 10, 50, dan 100 µg/mL. Formulasi nanopartikel yang dibuat
yaitu nanopartikel HBSAg, nanopartikel ekstrak, dan nanopartikel HBSAg-ekstrak. Karakterisasi
dilakukan terhadap simplisia dan ekstrak Moringa oleifera, Lam. dan juga nanopartikel meliputi
ukuran partikel, indeks polidispersitas, potensial zeta, efisiensi penjerapan HBSAg menggunakan
metode pewarnaan silver pada SDS PAGE, dan efisiensi penjerapan ekstrak menggunakan metode
penetapan kadar flavonoid total. Evaluasi efektifitas nanopartikel dalam menstimulasi respon imun
dilakukan uji maturasi sel dendritik secara in vitro menggunakan flowcytometry dengan CD86,
CD83, CD40 sebagai penanda. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel berada di rentang
167,58–248,88 nm dengan indeks polidispersitas yang baik (<0,5) dan nilai potensial zeta positif
yang tinggi (30,92-37,92). Efisiensi penjerapan ekstrak 72,62–86,32% dan efisiensi penjerapan
HBsAg 98,40–99,63%. Persentase maturasi sel dendritik menggunakan ketiga label sebagai
penanda memberikan hasil dengan rata-rata di atas 50%. Hasil uji in vitro ini menunjukkan adanya
maturasi sel dendritik pada sediaan yang dikembangkan.