digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rena Nafria Nandasari
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pembentukan zonasi pada ekosistem mangrove dapat memengaruhi kondisi lingkungan mikro yang selanjutnya juga memengaruhi tumbuhan dan hewan yang berasosiasi, salah satunya adalah Terebralia palustris. T. palustris merupakan spesies gastropoda yang berperan penting dalam proses pendauran nutrien dalam ekosistem mangrove, dan ditemukan mendominasi di Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sebagai pemakan serasah, gastropoda ini dapat meningkatkan produktivitas ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan vegetasi mangrove, membandingkan kepadatan populasi dan pola persebaran T. palustris, serta membandingkan struktur populasi T. palustris berdasarkan ukuran tubuh dan faktor kondisi pada dua tapak hutan mangrove dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 15-16 Desember 2018. Pengambilan data vegetasi dilakukan pada plot berukuran 10x10 m pada kondisi vegetasi dan lingkungan yang berbeda (Tapak A dan B) dengan pengulangan empat kali untuk setiap tapak. Plot berukuran 1x1m digunakan untuk pencuplikan gastropoda. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa Tapak A didominasi oleh Rhizophora stylosa pada semua tingkat pertumbuhan. Tapak B didominasi oleh Excoecaria agallocha pada tingkat pohon dan tiang dan Rhizophora stylosa pada tingkat pancang dan semai. Kepadatan T. palustris di Tapak A lebih tinggi dibandingkan dengan Tapak B masing-masing sebesar 31,5 ind/m2 dan 7,75 ind/m2 dengan pola persebaran mengelompok di kedua tapak. Rata-rata panjang dan berat T. palustris di Tapak A lebih besar dibandingkan dengan Tapak B masing-masing sebesar 9,06 cm dan 4,35 cm serta 46,83 g dan 7,05 g. Adapun faktor kondisi T. palustris di Tapak A dan B masing-masing memiliki nilai 5,22 dan 4,72 yang artinya T. palustris di kedua tapak dalam kondisi baik. Pola pertumbuhan gastropoda di kedua tapak adalah allometrik negatif.