digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 1 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Ahmad Hamdani
PUBLIC Irwan Sofiyan

Reservoir hidrokarbon nonkonvensional gas serpih bukanlah merupakan sesuatu yang baru, meskipun reservoir gas serpih nonkonvensional telah lama diteliti di seluruh belahan dunia, kondisi tersebut masih terhitung baru di Indonesia dengan penelitian umumnya baru memasuki tahap penyelidikan dan pendahuluan. Berdasarkan pada sejarah ekplorasi, Cekungan kutai telah terbukti sebagai cekungan yang produktif dan memiliki potensi yang besar, hal tersebut mengindikasikan bahwa sistem petroleum yang ada telah berjalan dengan baik, oleh karena itu, perlu dilakukan penyelidikan yang lebih khusus terutama dalam pengembangan cadangan hidrokarbon nonkonvensional, hal ini bertujuan untuk mengetahui secara rinci karakteristik batuan yang berpotensi sebagai pembawa potensi gas serpih di Cekungan Kutai. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 5 (lima) sumur pengeboran, yaitu Ramin-1, Rasamala-1, Buat-1, Busang-1, dan Murung-1 yang berisi data log tali kawat, log lumpur pengeboran, analisis biostratigrafi, dan geokimia, beserta 81 lintasan seismik 2 dimensi. penafsiran lebih lanjut menggunakan data geokimia, dimodelkan dengan Metode Passey menghasilkan nilai total organik karbon di setiap kedalaman, sedangkan dalam pemodelan data geomekanika digunakan log tali kawat menghasilkan nilai modulus Young, rasio Poisson, dan indeks kegetasan batuan, analisis petrofisika juga dilakukan untuk digunakan sebagai parameter kualitas batuan. Data-data tersebut digambarkan secara vertikal dan horizontal dengan patokan data seismik, menghasilkan distribusi fasies dan juga parameter kualitas batuan sebagai reservoir gas serpih. Hasil penelitian menunjukan bahwa unit batuan berumur Miosen Awal yang meliputi Formasi Pulobalang dan Formasi Pamaluan di daerah penelitian, terendapkan pada lingkungan deltaik hingga lereng paparan (slope), dengan jenis kerogen tipe III, tingkat kekayaan buruk-istimewa dengan nilai TOC antara 0.12- 7%, dan nilai kegetasan 0.05-0.971. Total potensi sumberdaya gas serpih pada Formasi Pamaluan adalah sebesar 25.37 TCF sedangkan pada Formasi Pulobalang total potensi gas serpih mencapai 2.78 TCF.