digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Rizky Wahyu Edison
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Rizky Wahyu Edison
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rizky Wahyu Edison
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rizky Wahyu Edison
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rizky Wahyu Edison
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rizky Wahyu Edison
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rizky Wahyu Edison
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Desalinasi air laut adalah salah satu solusi untuk menyediakan sumber air bersih selain air tanah dan air permukaan untuk mencukupi kebutuhan air bersih manusia yang semakin lama persediaannya akan semakin sedikit karena populasi manusia yang meningkat. Nanozeolite diketahui memiliki kekuatan mekanik, kestabilan termal dan kimia lebih baik dari material organik, serta memiliki sifat molecular sieve dan ion exchange yang berpotensi untuk digunakan sebagai membran desalinasi. Pada penelitian terdahulu membran flat sheet yang dibuat menggunakan nanoselulosa sebagai matriks atau support dan nanozeolite sebagai active agent serta kitosan sebagai binder. Membran tersebut mempunyai kekuatan yang bagus dan fleksibilitas yang tinggi. Kekurangan dari membran tersebut adalah belum mampu untuk merejeksi garam dan tekanan prosesnya masih diatas 10 bar. Untuk mengatasi hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengembangan membran flat sheet dengan melakukan variasi konsentrasi kitosan dan penambahan mikroselulosa. Pada penelitian ini dilakukan sintesis nanozeolite NaA dengan struktur kerangka Linde Type A dengan komposisi 4Na2O : 0,3Al2O3 : SiO2 : 200H2O berupa serbuk putih. Sumber nanoselulosa yang digunakan berasal dari nata de banana skin. Pembuatan membran dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama berupa pembuatan membran dengan variasi konsentrasi kitosan sebesar 0,25%, 0,5%, 1%, dan 2% serta dicari konsentrasi kitosan yang paling optimum. Tahap kedua berupa pembuatan membran dengan konsentrasi kitosan optimum yang didapat dari tahap pertama dan dilakukan penambahan mikroselulosa sebanyak 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25% berat total. Pembuatan membran dilakukan dengan cara melumatkan campuran nanoselulosa dan mikroselulosa serta dilakukan pencampuran dengan partikel nanozeolite yang sebelumnya telah dicampur dengan larutan kitosan sebanyak 15 mL. Pencetakan dilakukan pada cawan petri berdiameter 6 cm dan dikeringkan dengan menggunakan kipas pada temperatur ruang. Dari hasil uji desalinasi konsentrasi kitosan optimum yang didapat adalah 1% sedangkan membran dengan penambahan mikroselulosa sebanyak 20% berat total adalah membran dengan nilai fluks dan nilai rejeksi garam yang paling tinggi.