Permasalahan transportasi di kota Bandung menyangkut dengan ketersediaannya
jalan untuk setiap pengguna jalan. Infrastruktur dibuat berdasarkan analisis dari
perilaku pengguna jalan dan juga volume pengguna jalan atau kendaraan. Kapasitas
jalan yang baik adalah dapat menampung kendaraan dalam jumlah yang banyak
dan tidak memiliki hambatan samping. Hambatan samping menrupakan kendaraan
maupun non kendaraan yang berhenti di sisi badan jalan yang tidak diperuntukan
sebagai tempat berhenti yang menyembabkan penumpukan dan kemacetan pada
ruas jalan. Ruas jalan yang tertumpuk dan macet dapat menyebabkan gangguan
lalu-lintas pada jaringan jalan lainnya yang terkoneksi dengan ruas jalan itu.
Simulasi dalam bentuk grid memberikan pandangan tentang seberapa besar
pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas jalan maupun jaringan jalan. Ruas
jalan yang diamati adalah Merdeka-Aceh dengan beberapa jaringan jalan yang
berhubungan dengan masukan dan keluaran pada ruas jalan tersebut. Pada simulasi,
kendaraan dikonversikan menjadi agen A dengan nilai masing-masing sesuai
dengan sifat ketaatan mereka. A(A) mempunyai sifat taat diberikan nilai 1, A(B)
mempunyai sifat tidak terlalu taat diberikan nilai 2 dan A(C) yang tidak taat
diberikan nilai 3. Banyaknya grid pada simulasi mengambil panjang dan lebar jalan
dari keadaan sesungguhnya dan dikonversikan kedalam skala 1:18 kemudian
dibentuk dalam matriks W. Pergerakan agen pada simulasi ini menggunakan
algoritma Moore’s Neighborhood dengan pilihan pergerakan sebanyak 8 arah
kemudian di limitasi sesuai dengan keadaan agen pada jalan. Arah pergerakan agen
ditentukan oleh hirarki jalan atau prioritas jalan pada simulasi sesuai dengan
prioritas jalan kenyataan. Arah dibangun pada matriks arah D yang kemudian
disematkan pada matriks simulasi W untuk jalannya agen A. simulasi dilakukan
dengan beberapa 3 keadaan waktu diantaranya pagi, siang dan sore yang memiliki
kepadatan atau lalu-lintas yang beragam. Diperoleh hasil penumpukan pada
simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan nyata yang menunjukan bahwa
adanya pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas dan jaringan jalan dengan
rata-rata kenaikan 3.62% dari data lapangan.