digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permasalahan transportasi di kota Bandung menyangkut dengan ketersediaannya jalan untuk setiap pengguna jalan. Infrastruktur dibuat berdasarkan analisis dari perilaku pengguna jalan dan juga volume pengguna jalan atau kendaraan. Kapasitas jalan yang baik adalah dapat menampung kendaraan dalam jumlah yang banyak dan tidak memiliki hambatan samping. Hambatan samping menrupakan kendaraan maupun non kendaraan yang berhenti di sisi badan jalan yang tidak diperuntukan sebagai tempat berhenti yang menyembabkan penumpukan dan kemacetan pada ruas jalan. Ruas jalan yang tertumpuk dan macet dapat menyebabkan gangguan lalu-lintas pada jaringan jalan lainnya yang terkoneksi dengan ruas jalan itu. Simulasi dalam bentuk grid memberikan pandangan tentang seberapa besar pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas jalan maupun jaringan jalan. Ruas jalan yang diamati adalah Merdeka-Aceh dengan beberapa jaringan jalan yang berhubungan dengan masukan dan keluaran pada ruas jalan tersebut. Pada simulasi, kendaraan dikonversikan menjadi agen A dengan nilai masing-masing sesuai dengan sifat ketaatan mereka. A(A) mempunyai sifat taat diberikan nilai 1, A(B) mempunyai sifat tidak terlalu taat diberikan nilai 2 dan A(C) yang tidak taat diberikan nilai 3. Banyaknya grid pada simulasi mengambil panjang dan lebar jalan dari keadaan sesungguhnya dan dikonversikan kedalam skala 1:18 kemudian dibentuk dalam matriks W. Pergerakan agen pada simulasi ini menggunakan algoritma Moore’s Neighborhood dengan pilihan pergerakan sebanyak 8 arah kemudian di limitasi sesuai dengan keadaan agen pada jalan. Arah pergerakan agen ditentukan oleh hirarki jalan atau prioritas jalan pada simulasi sesuai dengan prioritas jalan kenyataan. Arah dibangun pada matriks arah D yang kemudian disematkan pada matriks simulasi W untuk jalannya agen A. simulasi dilakukan dengan beberapa 3 keadaan waktu diantaranya pagi, siang dan sore yang memiliki kepadatan atau lalu-lintas yang beragam. Diperoleh hasil penumpukan pada simulasi lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan nyata yang menunjukan bahwa adanya pengaruh hambatan samping terhadap kapasitas dan jaringan jalan dengan rata-rata kenaikan 3.62% dari data lapangan.