digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Injeksi Huff-n-Puff gas CO2 dikenal sebagai salah satu metode Enhanced Oil Recovery yang mampu meningkatkan produksi minyak dengan segera dalam hitungan hari, mudah diimplementasikan, serta tidak membutuhkan modal yang besar. Namun demikian, pengaruh durasi injeksi gas CO2, durasi perendaman gas CO2 pada minyak, serta laju injeksi gas CO2 perlu ditinjau dalam kaitannya dengan peningkatan kumulatif produksi minyak. Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan studi tentang tiga parameter skenario injeksi gas CO2 yang dapat mempengaruhi kumulatif produksi minyak, yakni durasi injeksi gas CO2, durasi perendaman gas CO2 pada minyak, serta laju injeksi gas CO2. Variasi durasi injeksi dilakukan dengan 1, 3, 7 dan 10 hari. Variasi durasi perendaman gas CO2 dilakukan pada rentang 1 hingga 20 hari dengan interval 1 hari. Variasi laju injeksi gas CO2 dilakukan dengan 100, 250, 500, 750, 1000, 1250, 1500, 1750, dan 2000 MSCFD. Kemudian, studi dengan metode Design of Experiment (DOE) dilakukan untuk menentukan tingkat pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap kumulatif produksi minyak. Hasil dari DoE menunjukkan bahwa durasi injeksi gas CO2 menjadi parameter yang paling berpengaruh dalam perubahan kumulatif produksi minyak, diikuti dengan durasi perendaman gas CO2 pada minyak serta laju injeksi gas CO2. Dari ketiga parameter tersebut, hanya laju injeksi gas CO2 yang memiliki efek negatif terhadap kumulatif produksi minyak sedangkan durasi injeksi gas CO2 dan durasi perendaman gas CO2 pada minyak memiliki efek positif terhadap kumulatif produksi minyak. Untuk keperluan prediksi awal, diusulkan persamaan regresi linear kumulatif produksi minyak yaitu: Y = 22502 + 168.2A + 196.8B - 1,339C dengan Y = Kumulatif Produksi Minyak (STB), A = Durasi Perendaman Gas CO2 pada Minyak (hari), B = Durasi Injeksi Gas CO2 (hari), dan C = Laju Injeksi Gas CO2 (hari).