digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gunung Bromo merupakan gunungapi aktif di Provinsi Jawa Timur. Tatanan tektonik di Provinsi Jawa Timur berkontribusi terhadap tatanan geologi termasuk magmatisme yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tatanan geologi, seri magma, diferensiasi magma dan tatanan tektonik Gunung Bromo menggunakan prinsip vulkanostratigrafi dan petrogenesis. Analisis citra satelit dan observasi lapangan dilakukan untuk mempelajari tatanan geologi berupa geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi. Analisis petrografi dan geokimia digunakan untuk menjelaskan seri magma, diferensiasi magma, dan tatanan tektonik. Dari penelitian ini, diketahui bahwa area penelitian merupakan bagian dari bentang alam gunungapi yang memiliki 12 satuan bentuk muka bumi. Vulkanostratigrafi area penelitian terbagi menjadi tiga khuluk, yaitu Khuluk Tengger, Khuluk Cemorolawang, dan Khuluk Bromo. Khuluk Tengger berevolusi membentuk Kaldera Ngadisari, Khuluk Cemorolawang terdiri atas Gumuk Argowulan dan Gumuk Cemorolawang yang terbentuk di dalam Kaldera Ngadisari. Aktivitas Gumuk Cemorolawang berakhir dengan pembentukan Kaldera Lautan Pasir. Khuluk Bromo terdiri atas lima gumuk, yaitu Gumuk Widodaren, Gumuk Kursi, Gumuk Segarawedi, Gumuk Batok, dan Gumuk Bromo yang terbentuk di dalam Kaldera Lautan Pasir. Kegiatan vulkanisme pada area penelitian menghasilkan produk berupa batuan beku dan batuan/endapan piroklastik. Struktur geologi yang terdapat pada area penelitian terdiri atas struktur geologi primer dan struktur geologi sekunder. Struktur geologi primer berupa kekar berlembar, kekar kolom, autobreksi, vesikuler, laminasi sejajar, dan silang siur. Struktur geologi sekunder berupa Sesar Normal Kaldera Ngadisari dan Sesar Normal Kaldera Lautan Pasir. Analisis data geokimia menggunakan diagram variasi senyawa oksida dan diagram variasi unsur jejak menunjukkan bahwa seluruh gumuk pada area penelitian memiliki sumber magma yang sama. Proses diferensiasi magma berupa fraksionasi kristal, magma mixing, dan asimilasi diinterpretasikan melalui analisis geokimia menggunakan variasi senyawa oksida, analisis variasi kelimpahan komposisi plagioklas, dan keterdapatan tekstur pada sayatan tipis batuan. Afinitas batuan pada area penelitian termasuk dalam (medium-high K) calc-alkaline yang berasal dari aktivitas magmatisme pada tatanan tektonik active continental margin.