digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009_TS_PP_RITA_SUKAESIH_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Nepenthes sering disebut sebagai tumbuhan pemakan serangga (insectivorous plant) merupakan salah satu tanaman hias yang unik. Keunikan tumbuhan ini bukan saja dari bentuk, ukuran, dan corak warna kantong yang memiliki nilai seni unik dan artistik tetapi secara ekologi memiliki kantong yang berpungsi sebagai perangkap serangga atau binatang kecil lainnya (carnivorous plant). Saat ini Nepenthes mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi sebagai tanaman hias di pot, pekarangan, dan pengisi rangkaian vas bunga sehingga pembudidayaan Nepenthes semakin berkembang. Rakyat setempat mengumpulkan Nepenthes dari hutan dan membudidayakannya. Tetapi belum ada informasi yang akurat dari jenis Nepenthes yang dapat dijadikan sebagai sebagai perangkap serangga di rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis Nepenthes yang berpotensi sebagai perangkap serangga di rumah. Survei jenis-jenis Nepenthes alami dan Nepenthes yang dibudidayakan serta serangga yang terperangkap di dalam kantong dilakukan di Kasongan, Kalimantan Tengah. Eksperimen untuk potensi Nepenthes sebagai perangkap serangga di rumah dilakukan di Kelurahan Bukit Tunggal Kalimantan Tengah, yaitu : 1) menempatkan Nepenthes pada tempat yang berbeda di rumah (halaman depan, halaman belakang, ruang tamu, ruang keluarga dan dapur) untuk menangkap serangga. Selanjutnya diamati dan dihitung jumlah serangga yang terperangkap pada masing-masing jenis Nepenthes dan lokasi penempatan; 2) proses penghancuran dan waktu yang diperlukan untuk mencerna kelompok serangga oleh Nepenthes diamati setiap hari berdasarkan morfologi serangga mulai serangga utuh sampai tidak dapat dikenali lagi. Cairan dalam kantong diuji kandungan protein dan aktivitas enzimnya dengan menggunakan metode Lowry dan Spektrofotometri; 3) Kesintasan larva dalam kantong Nepenthes diamati setiap hari selama 25 hari. Data mengenai eksperimen penempatan Nepenthes dianalisa menggunakan Faktorial Anova dengan tarap kepercayaan 95% (P<0,05). Untuk hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan,s. Hasil survei di Katingan dijumpai 6 jenis Nepenthes di hutan alami dan 7 jenis Nepenthes di tempat budidaya. Serangga yang terperangkap dari ordo diptera, hymenoptera, coleoptera, lepidotera, blattaria dan isoptera. Serangga yang mendominasi dalam kantong Nepenthes adalah diptera dan hymenoptera. Empat jenis Nepenthes yang digunakan untuk eksperimen di rumah adalah N. ampullaria Jack, N. hookeriana Lindl, N. rafflesiana Jack dan N. reindwartiana Miq. Hasil menunjukkan bahwa N. reinwardtiana Miq paling banyak menangkap serangga (1968 individu) diikuti oleh N. rafflesiana Jack (281 individu) N. hookeriana Lindl (225 individu), dan N. ampullaria Jack (52 individu). Berdasarkan lokasi penempatan jumlah serangga terperangkap paling banyak di halaman depan dan berdasarkan waktu paling banyak menangkap serangga pada malam hari. Jumlah serangga yang terperangkap di dalam kantong Nepenthes berkorelasi secara negatif dengan suhu dan berkorelasi positif dengan kelembaban. N. reinwardtiana Miq lebih cepat mencerna serangga dari N. rafflesiana Jack, N. hookeriana Lindl, dan N. ampullaria Jack. Kandungan protein dari cairan yang ada di dalam kantong, paling tinggi pada N. reinwardtiana Miq (0,1118 mg/mL), diikuti oleh N. rafflesiana Jack (0,0811 mg/mL), N. hookeriana Lindl (0,0110 mg/mL), dan N. ampullaria Jack (0,0548 mg/mL). Dari uji aktivitas enzim yang dilakukan dengan metode spektrofotometri ternyata aktivitas enzim pada Nepenthes yang diuji tidak terdeteksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa N. reinwardtiana Miq berpotensi sebagai perangkap serangga di rumah.