2018_TA_PP_MUHAMMAD_RAFIUL_ILMI_SYARIFUDIN_1-ABSTRAK.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Alice Diniarti
Dalam studi kosmologi dan ekstragalaksi, penentuan jarak galaksi merupakan
hal penting karena jarak digunakan untuk mengukur parameter sis utama
galaksi, seperti massa, luminositas, laju pembentukan bintang, dan metalisitas.
Dengan model kosmologi tertentu, jarak dapat dihitung dari pergeseran
merah. Pergeseran merah yang akurat hanya dapat diperoleh dari pengamatan
spektroskopi. Namun, pengamatan spektroskopi terbatas pada objek yang
terang dan jumlah objek yang dapat diamati dalam satu medan pandang lebih
sedikit dibandingkan pengamatan fotometri yang dapat mengamati objek yang
lebih redup dan lebih banyak objek dalam satu medan pandang. Penelitian
ini menggunakan data SDSS DR 10 dan jumlah data fotometri (citra) hampir
250 kali lipat dari jumlah data spektroskopi (spektrum).
Pengukuran pergeseran merah fotometrik dapat dilakukan diantaranya
dengan membandingkan kurva SED dari galaksi elips yang telah diketahui
pergeseran merah spektroskopiknya dengan galaksi elips yang ingin diukur
pergeseran merahnya secara fotometrik. Metode lainnya adalah dengan melakukan
regresi linier ataupun non-linier, dengan mengasumsikan pergeseran
merah sebagai fungsi dari magnitudo pada setiap Fillter.
Pada penelitian ini, diajukan sebuah metode yang menggunakan citra galaksi
utuh pada setiap flter dari data SDSS DR 10 dan Deep Neural Networks
(DNN) untuk mengukur pergeseran merah fotometrik. DNN dapat mengenali
pola yang kompleks dan tur yang unik dari informasi
uks (magnitudo)
galaksi per piksel dalam sebuah citra yang merepresentasikan pergeseran merahnya.
Pada penelitian ini digunakan arsitektur DenseNet sebagai arsitektur
DNN.