digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2013_TA_PP_ADI_CIPTA_TEOPILUS_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ADI_CIPTA_TEOPILUS_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


2013_TA_PP_ADI_CIPTA_TEOPILUS_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ADI_CIPTA_TEOPILUS_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_ADI_CIPTA_TEOPILUS_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Struktur bangunan tahan gempa diperlukan khususnya untuk wilayah yang memang berada di dekat patahan lempeng bumi. Dalam perkembangan teknologi saat ini terutama dalam kegempaan, banyak cara yang dapat digunakan untuk meminimalisir bahkan hingga meniadakan efek dari bencana gempa bumi terhadap respon bangunan tersebut, sehingga bangunan tetap dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu perkembangan teknologi kegempaan yaitu menggunakan base isolation, dimana terdiri dari lead rubber bearing, high damping rubber bearing, maupun yang lainnya. Prinsip kerja dari base isolation ini sendiri dengan meningkatkan perioda struktur sehingga efek gempa yang terserap oleh bangunan semakin sedikit serta alat ini meningkatkan redaman pada struktur bangunan. Di samping kelebihannya, base isolation membutuhkan biaya yang cukup besar serta perawatan yang harus dilakukan secara berkala. Dewasa ini, base isolation banyak sekali digunakan terutama pada bangunan yang kaku dan memiliki perioda kecil sehingga alat ini menjadi efektif untuk digunakan. Untuk mengetahui keefektifan alat ini, dilakukan analisis keandalan dari base isolation itu sendiri dengan membandingkan hasil tes laboratorium dengan hasil analisis dari pemodelan pada SAP2000. Base isolation dikatakan handal apabila tahanan > beban yang artinya base isolation mampu menahan beban yang terjadi khususnya beban gempa yang dimodelkan secara time history analysis. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk mengetahui respon struktur yang menggunakan sistem base isoltaion dengan struktur bangunan tanpa menggunakan base isolation serta melihat disipasi energi yang terjadi. Beberapa referensi yang dijadikan sebagai dasar dalam perencanaan ini antara lain adalah SNI-1726-201x, yaitu Perencanaan struktur yang memikul beban gempa yang meliputi perencanaan base isolation juga.