2013_TA_PP_KHALISTA_DINIASTRI_IRMAPUTRI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_KHALISTA_DINIASTRI_IRMAPUTRI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_KHALISTA_DINIASTRI_IRMAPUTRI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_KHALISTA_DINIASTRI_IRMAPUTRI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_KHALISTA_DINIASTRI_IRMAPUTRI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2013_TA_PP_KHALISTA_DINIASTRI_IRMAPUTRI_1-BAB_6.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Proyek pelebaran apron terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng,
Tangerang yang menjadi studi kasus pada tugas akhir ini diperkirakan memiliki
masalah pada daya dukung tanah dan penurunan akan yang terjadi. Untuk
mengantisipasi hal ini, digunakan metode perbaikan tanah berupa Controlled
Modulus Column.
Controlled Modulus Column adalah metode perbaikan tanah dengan mengganti
tanah asal dengan material batuan yang memiliki parameter yang lebih kuat dari
tanah asal. Secara umum, Controlled Modulus Column memiliki prinsip desain
yang sama dengan stone column. Perbedaan antara keduanya terletak pada metode
konstruksi dan kontrol kualitas selama konstruksi.
Perencanaan Controlled Modulus Column dilakukan dengan metode dari jurnal
Priebe (1995) yang berjudul “The Design of Vibro Replacement”. Konfigurasi
CMC yang digunakan pada tugas akhir ini adalah persegi dengan diameter CMC
0,8 meter dan spasi antar CMC adalah 2 meter. CMC diinstalasi sedalam 7,6
meter, dan di antara CMC dengan permukaan tanah dipasang Load Transfer
Platform setebal 0,4 meter yang berfungsi untuk mentransfer beban dari
permukaan tanah ke CMC dan lapisan tanah yang ada dibawahnya.
Metode perhitungan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah dengan
menggunakan program Plaxis dan DC-Vibro. Program Plaxis akan memberikan
hasil analisis berupa besarnya penurunan dan waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai penurunan tersebut, serta nilai faktor keamanan. Sementara, program
DC-Vibro memiliki prinsip yang sama dengan Priebe, sehingga hasil analisisnya
adalah nilai faktor perbaikan tanah, besar penurunan, dan faktor keamanan.
Perbaikan tanah menggunakan CMC dapat memperkecil penurunan yang terjadi,
mempercepat proses penurunan, dan meningkatkan daya dukung dari tanah yang
diperbaiki.
Perpustakaan Digital ITB