digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2013_TA_PP_OCKY_BHIMANTARA_1-COVER.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_OCKY_BHIMANTARA_1-BAB1.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_OCKY_BHIMANTARA_1-BAB2.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_OCKY_BHIMANTARA_1-BAB3.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_OCKY_BHIMANTARA_1-BAB4.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan

2013_TA_PP_OCKY_BHIMANTARA_1-BAB5.pdf
Terbatas  Latifa Noor
» Gedung UPT Perpustakaan


Korosi atau yang biasa disebut dengan perkaratan logam, pada industri migas dapat terjadi pada permukaan bagian dalam pipa baja karbon pengalir minyak dan gas alam basah. Pada industri migas korosi menjadi fokus tersendiri karena berdampak terhadap keberlangsungan ekonomi, lingkungan dan keselamatan kerja. Korosi merupakan serangan yang bersifat merusak logam akibat terjadinya reaksi kimia atau elektrokimia. Salah satu cara untuk mengontrol atau mencegah korosi pada permukaan bagian dalam pipa baja karbon adalah dengan penambahan inhibitor korosi berupa senyawa organik. Senyawa organik yang dapat menjadi inhibitor korosi merupakan senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas seperti N dan O. Pada penelitian ini dikaji efek inhibisi korosi senyawa organik turunan hidrazin. Senyawa D-glukosa-2,4-dinitrofenilhidrazon dan D-fruktosa-2,4-dinitrofenilhidrazon telah disintesis dengan mereaksikan 2,4-dnph dengan D-glukosa dan D-fruktosa. Senyawa hasil sintesis divalidasi dengan spektroskopi IR, LC-MS dan 1H-NMR. Untuk senyawa D- glukosa-2,4-dinitrofenilhidrazon terdapat puncak imina (C=N) pada ?=1591 cm-1 (pada spektrum FTIR) dan m/z=361,2762 g/mol (pada spektrum massa). Untuk senyawa D- fruktosa-2,4-dinitrofenilhidrazon terdapat puncak imina (C=N) pada ?=1579 cm-1 (pada spektrum FTIR) dan m/z=361,3031 g/mol (pada spektrum massa). Berdasarkan hasil pengukuran EIS untuk senyawa D-glukosa-2,4-dinitrofenilhidrazon memiliki persen efisiensi terbesar, sebesar 18,4% pada konsentrasi 40 ppm (30oC), sedangkan untuk senyawa D- fruktosa-2,4-dinitrofenilhidrazon memiliki persen efisiensi inhibisi terbesar pada 20 ppm (30oC), sebesar 37,5%.