digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TS_PP_LILIH_SITI_SOLIHAT_1-COVER.pdf
Terbatas agus slamet
» ITB

Maraknya kasus penggunaan daging tikus untuk pembuatan bakso terjadi karena harga daging sapi yang relatif mahal. Hal ini memicu perlunya pengembangan metode deteksi spesies tikus pada produk pangan yang lebih sensitif, spesifik, mudah dan cepat. Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP) merupakan metode yang cepat dan sederhana untuk analisis produk olahan daging. Dalam penelitian ini, telah didesain empat primer reguler dan satu primer loop dari gen cytochrome b (cyt b) tikus dengan spesies Rattus argentiventer. Kemudian dilakukan isolasi DNA daging tikus sawah, serta daging lain (tikus got, mencit, ayam, babi, sapi, domba, dan kambing) untuk menguji spesifisitas primer DNA tikus. Selain itu, dibuat juga bakso campuran daging tikus (dengan persentase 5%-100%) dan daging sapi untuk menguji apakah sistem LAMP yang dikembangkan ini dapat bekerja mendeteksi daging tikus pada bakso. Selanjutnya dilakukan reaksi LAMP menggunakan semua DNA template tersebut. Hasil penelitian yang telah dilakukan mendukung bahwa metode LAMP dapat digunakan untuk mendeteksi penggunaan daging tikus di bakso sapi dengan cepat dan sederhana. Berdasarkan uji spesifisitas yang telah dilakukan, primer LAMP dari gen cytochrome b Rattus argentiventer bekerja pada sampel DNA Rattus argentiventer dan Mus musculus, namun tidak bekerja pada sampel DNA tikus got, ayam, babi, sapi, domba dan kambing. Selain itu, metode LAMP ini juga dapat mendeteksi keberadaan DNA pada bakso yang mengandung daging tikus sawah 5% dan daging sapi 95% dengan konsentrasi DNA terkecil sebesar 0,1ng/?l. Dengan demikian, penelitian ini mendukung bahwa metode LAMP dapat diaplikasikan sebagai metode yang cepat, akurat, dan sederhana untuk mendeteksi penggunaan daging tikus pada bakso sapi.