Terlepas dari kemapanan dan reputasi yang baik dari Warrior Jeans, perusahaan
berskala kecil menengah di Bandung, yang bergerak di bidang pembuatan pakaian
denim berdasarkan pesanan ini, mengalami masalah likuiditas.
Selama lima tahun terakhir, peningkatan penjualan tahunan rata-rata adalah 8,18% dan
margin laba bersih 9,14%. Namun, dalam kegiatan sehari-harinya, perusahaan
menghadapi masalah likuiditas karena sebagian besar modal kerjanya terdapat dalam
persediaan bahan baku. Rasio lancar rata-rata dalam lima tahun terakhir adalah 557.86%
dan Quick Ratio 23.02%. Bahan baku sudah terlalu tinggi dan akibatnya, perputaran
persediaan mencapai lebih dari dua belas bulan. Dalam bisnis pakaian penjualan sangat
dipengaruhi oleh mode dan musim. Karena perusahaan seharusnya dapat menyediakan
sampel barang, persediaan tinggi ini telah merupakan suatu “idle” dan inefisiensi.
Dengan demikian ini adalah masalah manajemen modal kerja.
Inisiatif baru untuk membersihkan persediaan diajukan. Inisiatif ini juga diperlukan
sebagai promosi pemasaran dengan diskon penjualan. Karena perusahaan telah
mencapai 87.75% atau kapasitas produksi yang hampir maksimum, lini produksi baru
tidak bisa dihindari. Secara finansial, ini adalah mengenai penganggaran modal.
Perusahaan juga membutuhkan inisiatif baru dalam pemasaran agar dapat tumbuh lebih
cepat, selain untuk menjawab tantangan masa kini dan keberlanjutan.
Mengimplementasikan strategi bisnis on-line telah menjadi suatu usulan. Dengan ini
diperkirakan bahwa perusahaan dapat melakukan penjualan tambahan melalui bisnis online
dalam kisaran 10% hingga 30% dari penjualan yang sedang berlangsung.
Karena penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen keuangan, ada beberapa
teknik analisis keuangan. Rasio keuangan digunakan sebagai analisis dasar untuk
membandingkan antara kinerja masa lalu perusahaan dan setelah menerapkan inisiatif
baru. Untuk analisis penganggaran modal, ada konsep WACC (biaya rata-rata
tertimbang modal), dan NPV dari proyeksi arus kas diadopsi. Setelah menerapkan
inisiatif, analisis keuangan menunjukkan bahwa perusahaan akan meningkatkan kinerja
keuangannya dalam hal likuiditas dan profitabilitas.