digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016_TA_PP_DENNIS_SUSANTO_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_DENNIS_SUSANTO_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_DENNIS_SUSANTO_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_DENNIS_SUSANTO_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_DENNIS_SUSANTO_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Perhitungan produktivitas primer bersih pada ekosistem lamun dilakukan di kawasan perairan Kepulauan Seribu. Pulau yang diambil sebagai lokasi studi kasus adalah Pulau Kelapa Dua, Pulau Pramuka, dan Pulau Pari. Pengambilan data dilakukan dengan metode oksigen botol terang dan botol gelap pada tanggal 11-16 Febuari 2016. Selain data produktivitas primer, diambil juga data kerapatan dan tutupan lamun, intensitas cahaya, dan data kualitas air laut berupa temperatur, salinitas, kandungan oksigen terlarut, dan kandungan nutrien. Hasil perhitungan produktivitas primer bersih menunjukan nilai tertinggi sebesar 1,17 gC/m3/hari yang terdapat di Pulau Pramuka. Pulau Kelapa Dua memiliki nilai produktivitas primer bersih sebesar 0,79 gC/m3/hari, dan nilai terendah didapatkan di Pulau Pari yaitu sebesar 0,31 gC/m3/hari. Terdapat lima jenis lamun yang ditemukan di Pulau Kelapa Dua, Pramuka, dan Pari, yaitu Enhallus acoroides, Thalasia hemprichi, Halophila ovalis, Halodul uninervis, dan Halophila spinulosa. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kerapatan dan tutupan lamun memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai produktivitas primer bersih. Status padang lamun pada Pulau Kelapa Dua dan Pramuka adalah kurang kaya, sedangkan status padang lamun pada Pulau Pari adalah miskin.