digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2016_TA_PP_IWAN_PRAMESTI_ANWAR_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_IWAN_PRAMESTI_ANWAR_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_IWAN_PRAMESTI_ANWAR_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_IWAN_PRAMESTI_ANWAR_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_IWAN_PRAMESTI_ANWAR_1-BAB_5.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan


Variabilitas transpor volume di Perairan Selat Gaspar dan Selat Karimata dalam periode 1 Januari 2010-31 Desember 2014 dikaji dengan menggunakan data hasil simulasi HAMburg Shelf Ocean Model (HAMSOM). Daerah model terletak di lokasi 1°0’0” LS - 4°60’0” LS dan 104°0’15” BT - 110°30’0” BT memiliki resolusi horizontal 0,5’ (sekitar 0,94 km), serta dibagi menjadi 23 lapisan secara vertikal dengan resolusi per 3 m dari permukaan. Hasil perhitungan menunjukan rata-rata transpor massa total yang melewati Selat Karimata dan Selat Gaspar secara berturut-turut adalah -0,23 Sv dan -0,16 Sv dengan kecenderungan melemah tiap harinya dalam periode 2010-2014 sebesar 0,0002 Sv dan 0,00005 Sv (tanda - (+) menyatakan aliran ke arah selatan (utara)). Pada periode tersebut, terjadi La Niña dan El Niño dengan fasa lemah dan fasa sedang yang mempengaruhi transpor volume. Selain itu, perubahan arah transpor dipengaruhi juga oleh perubahan angin monsun. Hal tersebut ditunjukkan dari arah transpor yang berubah setiap musim. Ketika musim barat (Desember, Januari, dan Februari) rata-rata transpor massa berturut-turut sebesar -0,64 Sv dan -0,61 Sv. Sedangkan ketika musim timur (Juni, Juli, dan Agustus) sebesar +0,19 Sv dan +0,17 Sv. Transpor total tiap tahunnya tetap ke selatan dengan rata-rata dari total tahunan sebesar - 2,36 Sv dan -1,98 Sv. Hal ini menunjukkan bahwa ada bagian dari Arus Lintas Indonesia (Arlindo) yang melalui Laut Tiongkok Selatan, Selat Gaspar dan Selat Karimata menuju Laut Jawa.