digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Fasilitas wisata wellness yang dirancang merupakan alternatif fasilitas yang berpotensi dikembangkan untuk mewadahi berbagai aktivitas wisata di Desa Jatiluwih, Bali. Desa Jatiluwih memiliki kekuatan sawah terasering yang telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia dalam kategori lanskap budaya. Dalam proses perancangan, dilakukan kajian perancangan (kajian teori, kajian preseden, dan kajian lokasi), pengambilan sikap perancangan (pemrograman fasilitas, perumusan kriteria dan konsep) atas dasar kajian perancangan, dan simulasi perancangan dengan acuan sikap perancangan. Masalah perancangan yang harus diselesaikan adalah bagaimana menciptakan model arsitektur yang memiliki spirit of place sebagai fasilitas wisata wellness, merepresentasi identitas lokasi di lanskap budaya Jatiluwih, mengadaptasi filosofi arsitektur Bali dalam perancangan, serta bersifat ramah lingkungan sebagai fasilitas wisata di kawasan yang dilindungi. Untuk menjawab masalah tersebut, rancangan fasilitas memiliki tiga konsep utama yaitu menggunakan analogi kakul, memiliki hierarki utama-madya-nista, dan berdampingan dengan alam. Dalam proses perancangan, intuisi dan kepekaan bersikap dibutuhkan untuk menentukan konsep perancangan yang dapat dikembangkan menjadi simulasi perancangan.