2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-COVER.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-BAB_1.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-BAB_2.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-BAB_3.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-BAB_4.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-BAB_5.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-BAB_6.pdf
PUBLIC hidayat 2015_TS_PP_DANY_NUGROHO_DWIANTORO_1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC hidayat
Perkembangan teknologi digital membuka berbagai kemungkinan baru dalam
dunia arsitektur. Perangkat pemodelan parametrik seperti grasshopper
dikembangkan sebagai salah satu alat berbasis logika dalam pencarian bentuk
arsitektur. Berbagai informasi dan kebutuhan dari lingkungan dimanipulasi dan
diolah sehingga menghasilkan sebuah karya arsitektur yang dapat merespon
konteks sosial dan lingkungan.
Tesis ini mengeksplorasi bagaimana sistem parametrik dapat digunakan sebagai
metoda merancang yang dapat menjelaskan proses dari tahap konsep desain
hingga bentukan tiga dimensi yang lebih deskriptif. Tesis ini ditujukan sebagai
eksperimen dalam kerangka mencari keterkaitan perilaku manusia khususnya
pergerakan dengan pola desain parametrik yang kemudian diterjemahkan
sebagai parameter desain. Fokus studi pada pergerakan mengarahkan
perancangan utama pada sirkulasi, sehingga bentuk spasial akan terbentuk dari
iterasi pemodelan pergerakan. Program yang diusulkan adalah pusat
perbelanjaan sebagai jembatan penghubung antar magnet kegiatan komersil di
Jalan Merdeka Bandung. Fasilitas ini dipilih sebagai studi karena memiliki
elemen pergerakan yang kuat di dalam sirkulasi sehingga sesuai dalam
eksperimen rancangan. Tujuan utama dari thesis ini adalah merancang arsitektur
yang memperhatikan pergerakan dan terintegrasi dengan struktur sirkulasi
kawasan. Metode perancangan yang dilakukan dibagi kedalam beberapa tahap. Tahap
pertama adalah pemodelan pergerakan pedestrian dengan pemodelan berbasis
agen. Tahap kedua adalah mentransformasikan pergerakan ke dalam bentuk
rencana tapak dalam 2D yang kemudian dikembangkan ke dalam pengembangan
rancangan 3D dengan eksplorasi pola parametrik. Tahap terakhir adalah
penilaian kualitas ruang hasil transformasi pergerakan dengan menggunakan
space syntax.