digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_1.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_2.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_3.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_4.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_5.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_6.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-BAB_7.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

2015_TA_PP_DUMARINI_BASUKI_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  hidayat
» Gedung UPT Perpustakaan

Sekolah Tinggi SInematografi Bandung merupakan sebuah bangunan dengan fungsi pendidikan tinggi. Proyek perancangan Sekolah Tinggi Sinematografi Bandung ini bersifat fiktif dan berlokasi di Gedebage, Bandung. Lokasi lahan bersifat nyata dan terdapat dalam masterplan Rencana Pengembangan Kawasa Gedebage oleh pemerintah Kota Bandung. Asumsi pada proyek adalah lahan sekitar tapak telah terbangun dan dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut. Tujuan dari proyek ini adalah menyediakan sarana pendidikan berupa sekolah tinggi yang berorientasi di bidang sinematografi atau perfilman. Tujuan tersebut merupakan rekaan perancang dengan arahan dari pembimbing. Pada proyek ini digunakan kurikulum pendidikan dari FFTV IKJ sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum Sekolah Tinggi Sinematografi Bandung. Sekolah tinggi ini menawarkan program S1 dan D3 dan terdiri dari bidang Film dan Televisi. Pada program studi tersebut terdapat bidang peminatan yang dapat dipilih oleh mahasiswa pada tahun kedua. Konsep umum dari perancangan bangunan adalah untuk menciptakan ruang-ruang yang komunikatif sehingga memicu para penggunanya untuk bebas berekspresi, dan dapat meningkatkan kreatifitas melalui interaksi sosial. Untuk itu konsep yang digunakan adalah 'communicating space'. Selain dapat berinteraksi satu dengan lain, 'place' tersebut juga dapat membuat terpicunya interaksi antara pengguna bangunan. Ruang-ruang yang tercipta akan bersifat transparan dan fleksibel, mudah berubah fungsi, selain itu suasana yang ada bisa digunakan untuk proses produksi film sehingga bisa mempermudah kegiatan belajar mengajar.