digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini difokuskan pada pengembangan material gold nanoparticles (AuNPs) dan serat optik untuk aplikasi fabrikasi sensor fosfat. AuNPs telah berhasil disintesis menggunakan metode Turkevich. Sebelumnya, larutan HAuCl4 telah disiapkan dengan cara melarutkan kawat emas (99,99%) ke dalam gelas kimia yang berisi aqua regia. Kemudian, sejumlah 0,17 mL larutan HAuCl4 1% ditambahkan pada 200 mL aquabidest lalu dipanaskan sampai mendidih. Selanjutnya, ditambahkan 10 mL sodium sitrat sambil diaduk konstan. Perubahan warna terjadi setelah satu menit dari penambahan sodium sitrat, dari kuning bening menjadi abu-abu, ungu, dan produk akhir larutan berwarna merah. Parameter – parameter yang telah diteliti pada sintesis AuNPs ini yaitu pengaruh temperatur, pengadukan, dan massa sodium sitrat terhadap kestabilan dan ukuran AuNPs yang terbentuk. Produk AuNPs telah dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Berdasarkan data SEM, diameter rata - rata AuNPs yang dihasilkan adalah ~ 20 - 27 nm. Semakin tinggi temperatur dan proses pengadukan menghasilkan AuNPs dengan ukuran yang semakin kecil. Temperatur dan pengadukan optimum secara berurutan untuk menghasilkan AuNPs yang life time nya lebih lama yaitu 150 0C dan 280 rpm. Tahapan berikutnya adalah preparasi modifikasi serat optik. Parameter – parameter yang dipelajari pada modifikasi serat optik ini yaitu: penentuan laju etsa, pengaruh larutan etsa (HF, HCl, H2SO4, H2O2 dan H2SO4 - H2O2) terhadap laju etsa serat optik. Laju etsa rata – rata dari masing – masing larutan etsa secara berurutan yaitu : 1,0323 ?m/jam; 0,0856 ?m/jam; 0,2486 ?m/jam; 6,94 x 10-3 ?m/jam; dan 0,2624 ?m/jam. Waktu etsa optimum diperoleh selama 72 jam. Campuran larutan H2SO4 - H2O2 menunjukkan kinerja etsa yang lebih baik dibandingkan dengan larutan yang lain.