digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-BAB_3A.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-BAB_3B.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-BAB_4.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_CHUSLUL_BADAR_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sorong Tahun 2011-2031, Kawasan Mariat di Sorong, Papua Barat, akan dikembangkan sebagai Kawasan Pengembangan Industri dan Pelabuhan Terpadu. Potensi yang akan dikembangkan adalah pariwisata bahari. Atas dasar itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong menyusun Masterplan Kawasan Wisata Bahari Mariat. Dalam penyusunan masterplan ini, kondisi gelombang yang merupakan aspek penting dalam pengembangan di wilayah pantai ini belum diamati secara detail. Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah memetakan karakteristik gelombang di Kawasan Mariat tersebut. Selanjutnya karakteristik gelombang hasil pemetaan dikaitkan dengan struktur dan pola ruang masterplan yang telah direncanakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode numerik spektral dengan memanfaatkan perangkat lunak SWAN 41.01. Metode ini mempertimbangkan efek dari perambatan spasial, refraksi, pendangkalan, penghamburan, dan interaksi antar gelombang non-linear. Data masukan adalah berupa data batimetri, garis pantai, dan data angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelombang dominan yang terjadi mengikuti pola angin monsun barat dan monsun timur. Ketika monsun barat, gelombang dominan adalah gelombang barat laut. Ketika monsun timur, gelombang dominan adalah barat daya. Pada kondisi ekstrem, tinggi gelombang signifikan di kawasan Mariat hanya mencapai 0,358 m. Nilai maksimum rata-rata panjang gelombang adalah 16,591 m. Sementara itu, periode gelombang terendah adalah 0,81 s. Berdasarkan klasifikasi World Meteorological Organization (WMO), kondisi gelombang tersebut merupakan kategori gelombang kecil. Gelombang yang kecil ini tentunya akan memberikan gaya akibat gelombang yang kecil pula pada struktur pantai yang akan dibuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemilihan lokasi untuk Masterplan Kawasan Wisata Bahari Mariat ini adalah tepat jika ditinjau dari karakteristik gelombang yang terjadi.