digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2016_TA_PP_AULIA_ANINDITYA_RANGSANG_1-BAB_31.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AULIA_ANINDITYA_RANGSANG_1-COVER.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AULIA_ANINDITYA_RANGSANG_1-BAB_1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AULIA_ANINDITYA_RANGSANG_1-BAB_2.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AULIA_ANINDITYA_RANGSANG_1-BAB_3.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

2016_TA_PP_AULIA_ANINDITYA_RANGSANG_1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki keanekaragaman hayati laut yang sangat melimpah, salah satunya yaitu terumbu karang. Tetapi keuntungan ekonomi yang tinggi memicu kegiatan pengambilan karang secara berlebihan. Kerusakan pada terumbu karang pun menjadi tidak terhindarkan. Sehingga perlu dilakukan transplantasi karang yaitu suatu kegiatan untuk merehabilitasi terumbu karang yang terdegradasi. Sebelum melakukan transplantasi karang perlu diperhatikan terlebih dahulu lokasi yang tepat untuk kegiatan tersebut agar menghasilkan pertumbuhan terumbu karang yang optimal. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang yaitu dinamika laut berupa arus dan pasang surut. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui karakteristik perairan sekitar Pulau Pramuka, melakukan pemetaan arus, dan membuat peta zona potensi transplantasi karang. Metode yang digunakan untuk pemodelan arus dan pasut yaitu metode pemodelan numerik menggunakan perangkat lunak Delft3D. Perangkat lunak ini bekerja dengan menggunakan prinsip persamaan Navier-Stokes. Hasil simulasi pemodelan pada angin musim barat dan angin musim timur diperoleh nilai kecepatan arus rata-rata 0,115 – 0,175 m/s. Kedalaman minimal yang dihasilkan dari perhitungan kedalaman hasil pengukuran dan meninjau tunggang pasut yang terjadi pada titik pengamatan tersebut diperoleh nilai kedalaman saat muka air terendah lebih dari 1 m yaitu 4,857 – 9,726 m. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada titik-titik pengamatan di Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Karya, dan Pulau Semak Daun memenuhi kriteria sebagai tempat dilakukannya kegiatan transplantasi karang.