digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menipisnya cadangan sumber energi fosil di dunia memicu perkembangan sumber energi alternatif, salah satunya panas bumi. Dalam kegiatan produksi, panas bumi berkaitan erat dengan kondisi operasi berupa temperatur dan tekanan tinggi, sehingga sangat rentan menyebabkan kegagalan pada unit dan instrumentasi proses, seperti di wellpad area. Metode identifikasi dan analisis yang digunakan adalah HAZOP (Hazard and Operability), LOPA (Layer of Protection Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis). Pada HAZOP, wellhead replacement/ packer job memiliki frekuensi dan total skor tertinggi untuk low risk dan moderate risk , yaitu 41 dan 23 dengan total skor 214.5 dan 268.6, untuk substansial risk terdapat pada aktivitas well acidizing dengan frekuensi 5 dan total skor 398.3, sedangkan high risk terdapat pada aktivitas gas bleeding dengan frekuensi 2 dan skor 426.6. Metode LOPA menganalisis skenario paparan gas H2S yang disebabkan oleh kelalaian operator (human error), kehilangan kendali pada alat berat, kebocoran pada pipa, kegagalan pada mesin, kegagalan pada instrumentasi proses (valve), seal failure dan gempa bumi. Sedangkan pada analisis FTA, penyebab dasar (basic event) paparan gas H2S didominasi oleh kesalahan teknis, seperti kelalaian pekerja, kurangnya pelatihan dan kesalahan operasional. Berdasarkan simulasi ALOHA, jarak paparan terjauh pada wellpad WWA adalah 3000 meter dan WWP adalah 352 meter.