2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-COVER1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-BAB_12.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-BAB_2A1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-BAB_2B1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-BAB_31.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-BAB_41.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
2016_TA_PP_ANSHAR_AJATASATRU_1-PUSTAKA1.pdf
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Geometri ketebalan dan nilai kalori merupakan dua variabel pada lapisan batubara yang memiliki karakteristik kontinuitas spasial bervariasi bergantung kondisi geologis lingkungan pengendapan. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan hasil akurasi serta presisi dari analisis variabilitas spasial dari ketebalan dan nilai kalori batubara menggunakan metode Ordinary Kriging yang nantinya dapat dijadikan acuan untuk menentukan strategi pengembangan tambang yang efektif dan ekonomis.
Sebaran data ketebalan dan nilai kalori batubara seam AA1 dan seam A pada area longterm Pit 1B Selatan diasumsikan valid, stasioner dan tidak ada outliers. Kemudian, dilakukan analisis struktural variogram yang bersifat geometric anisotropy dengan lag size disesuaikan pada spasi rerata titik bor sebesar 50 meter dan jumlah pasangan data sebanyak 16 lag. Setelah itu, dilakukan estimasi menggunakan interpolasi Ordinary Kriging dengan menghitung vektor matriks bobot sehingga didapatkan variansi error dari kriging. Tingkat akurasi hasil estimasi dilihat dari nilai RMSE hasil estimasi ketebalan maupun nilai kalori batubara dari kedua seam yang ditunjang oleh proses cross-validation untuk menilai tingkat unbiasedness serta tingkat presisi dengan nilai simpangan baku hasil estimasi tertentu.
Setelah diestimasi, variabel ketebalan seam AA1 dengan RMSE 0,19 cenderung lebih homogen dibandingkan ketebalan seam A dengan RMSE 0,25. Sedangkan, nilai kalori seam AA1 dengan RMSE 34,61 cenderung lebih heterogen dibandingkan nilai kalori seam A dengan RMSE 33,77. Cross validation menunjukkan hasil yang unbiased berdasarkan nilai simpangan baku hasil estimasi ketebalan dan nilai kalori batubara dari kedua seam sehingga variabilitas spasialnya dapat dikatakan rendah.
Oleh karena itu, hasil estimasi tersebut kemudian digunakan untuk menunjang informasi rasio ketebalan overburden-seam dalam menentukan strategi pengembangan tambang yang optimal sehingga biaya operasional penambangan akan lebih ekonomis.
Perpustakaan Digital ITB