digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam rangka memenuhi target pemerintah dalam dokumen Kebijakan Energi Nasional tentang pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit listrik, maka saat ini tengah dilakukan eksplorasi dan eksploitasi di beberapa lokasi yang memiliki potensi panas bumi cukup besar. Mengingat proyek pengembangan panas bumi memerlukan biaya yang sangat mahal dan memiliki resiko yang tinggi disertai harga jual listrik yang terhitung rendah, maka perlu dilakukan studi kelayakan secara komprehensif dalam mengembangkan proyek tersebut. Pada studi ini, dilakukan kajian kelayakan secara teknis dan keekonomian mengenai proyek pembangkit listrik dari lapangan panas bumi X. Lapangan tersebut berlokasi di wilayah Indonesia bagian timur dengan usulan wilayah kerja pertambangan (WKP) panas bumi yang terdapat di 10 titik koordinat dengan total luas ±70.800 Ha. Lapangan tersebut secara garis besar memiliki 2 blok reservoir utama yang memiliki karakteristik relatif tidak jauh berbeda dengan fluida dominasi air. Kajian pada studi ini membahas mengenai penentuan reserves dari fluida panasbumi yang terkandung pada lapangan panasbumi X dan dapat dibangkitkan menjadi energi listrik, dengan terlebih dahulu dilakukan interpretasi data melalui kajian lapangan tersebut berdasarkan data hasil survei geologi dan geokimia, serta identifikasi reservoir berdasarkan survei geofisika. Penentuan reserves tersebut menggunakan Simulasi Monte Carlo dengan persamaan volumetrik, sehingga dihasilkan distribusi reserves yang bersifat probabilistik sebagai berikut; kemungkinan 10% (pessimistic) sebesar 43 MW, kemungkinan 50% (moderate) sebesar 75 MW, dan kemungkinan 90% (optimistic) sebesar 118 MW. Kajian pada studi ini juga membahas kelayakan pelaksanaan proyek secara keekonomian, sehingga perlu dibentuk model keekonomian berdasarkan skenario pengembangan yang juga dirancang pada studi ini untuk masing-masing probabilitas reserves. Kelayakan tersebut ditinjau melalui indikator keekonomian seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Pay Out Time (POT). Dengan menggunakan harga jual listrik maksimum di wilayah setempat sesuai regulasi yang sedang berlaku yaitu sebesar 8.44 UScents/kwh, maka nilai IRR yang dihasilkan untuk ketiga kasus (pessimistic, moderate, dan optimistic) cukup baik, dengan NPV(@10%) yang seluruhnya bernilai positif. Kemudian nilai PI seluruhnya lebih besar dari 1 dan POT yang relatif cukup baik. Berdasarkan kondisi reserves yang cukup berprospek dan hasil perhitungan indikator keekonomian, maka seluruh kajian teknis dan analisis keekonomian untuk masing-masing probabilitas reserves pada studi ini menunjukkan bahwa proyek pembangkit listrik di lapangan panasbumi X ini layak atau dapat dilaksanakan.