digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Permintaan untuk minyak dan gas di Indonesia diprediksi akan meningkat secara stabil untuk beberapa decade ke depan. Peningkatan pasokan dari lapangan baru dan yang telah ada sangat penting untuk memenuhi kebutuhan. Penelitian ini dilakukan dengan reservoir dimana litologi utama berupa batu pasir terdiri atas lapisan shale tipis yang merupakan litologi umum pada lapangan minyak dan gas di Indonesia. Hampir semua dari reservoir ini, mengalami penurunan produksi karena waktu produksi dari formasi. Menghidupkan kembali sumur tua untuk meningkatkan produksi dari suatu lapangan merupakan alternative. Salah satu cara adalah dengan mengoptimasi output sumur dengan system re-entry pada sumur vertical dengan pemboran coied tubing. Penelitian ini menginvestigasi perbedaan performa dari sumur undulating coiled tubing horizontal dengan sumur horizontal konvensional. Sumur horizontal konvensional memberikan produktivitas lebih baik dibanding sumur vertical. Namun, pada penggunaan coil tubng, produktivitasnya akan cenderung lebih kecil dari sumur horizontal konvensional karena lebih tingginya kehilangan tekanan di dalam lubang sumur karena gesekan. Penelitian ini akan menginvestigasi pengaruh sumur undulating terhadap produktivitas total. In Flow Performance dari sumur horizontal secara analitik akan digabungkan dengan pengaruh kehilangan tekanan di dalam lubang sumur dengan mengimplementasikan teknik pensegmentasian sumur. Penelitian ini akan melihat pengaruh dari berbagai parameter seperti: anisotrophy dari permeabilitas, ketebalan formasi, dan jarak antar sumur yang akan dibandingkan antara sumur horizontal konvensional dan sumur undulationg coiled tubing horizontal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumur undulated coiled tubing horizontal lebih ekonomis dibandingkan sumur horizontal konvensional. Implementasi dari solusi pada studi ini dapat menjadi konsiderasi untuk optimisasi pengembangan lapangan di masa depan.