digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Material polimer dikatakan sebagai SMP apabila secara makroskopik material tersebut mampu berubah ke suatu bentuk sementara. Pada temperatur tertentu, polimer akan ditarik (loading) hingga terdeformasi melewati titik elastiknya. Polimer kemudian didinginkan (cooling) dan beban dilepaskan (unloading) sehingga polimer memiliki bentuk sementara. Bentuk sementara tersebut akan bertahan hingga polimer mendapat stimulus termal, yang nantinya akan mengembalikan polimer ke bentuk semula (recovery). Pada tugas akhir ini dipelajari model SMP 1-dimensi serta parameter-parameter yang telah yang diajukan oleh G. Scarlet untuk daerah elastik dan juga daerah plastik. Semakin besar temperatur uji (Td), maka untuk stress yang sama, strain yang dihasilkan oleh polimer akan semakin besar. Modulus Young polimer semakin besar seiring dengan semakin rendahnya temperatur uji yang digunakan. Faktor yang memengaruhi kecenderungan sifat memory dari material SMP adalah besarnya loading yang diberikan. Selain itu nilai temperatur selama proses loading-unloading (Td), temperatur saat proses cooling (Tc), dan juga temperatur selama proses recovery (TR) juga memengaruhi sifat memori SMP.