digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian dilakukan di Daerah Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Formasi pembawa batubara pada daerah penelitian yakni Formasi Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peringkat, tipe, mutu, lingkungan pengendapan, potensi, dan sumber daya batubara. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisis petrografi organik berupa analisis reflektansi vitrinit dan komposisi maseral, serta analisis geokimia berupa analisis proksimat. Daerah penelitian dibagi menjadi empat blok prospeksi yaitu Blok Bonehau Utara, Tamalea Atas, Tamalea Bawah, dan Taruya. Berdasarkan analisis petrografi organik dan analisis kimia, batubara pada daerah penelitian memiliki peringkat subbituminus B hingga bituminus zat terbang tinngi A dan tipe batubara vitrinit sedang hingga tinggi. Batubara di daerah penelitian memiliki kandungan mineral 2,2-22,4%, kadar abu sangat rendah sampai tinggi, dan kandungan sulfur tergolong rendah sampai tinggi. Berdasarkan analisis Tissue Preservation Index (TPI) dan Gellification Index (GI), batubara pada Blok Bonehau Utara dan Tamalea Atas terendapkan di zona limno-telmatik dengan indikasi dataran delta bagian bawah. Batubara pada Blok Tamalea Bawah terendapkan pada lahan gambut rawa hutan basah dan zona limno-telmatik dengan indikasi dataran delta bagian atas sampai bawah. Batubara pada Blok Taruya terendapkan pada lahan gambut rawa hutan basah dengan indikasi dataran delta bagian atas. Jumlah sumber daya hipotetik pada endapan batubara daerah penelitian yakni 5.599.228,4 ton. Potensi pemanfaatan batubara pada daerah penelitian yakni sebagai bahan bakar PLTU, namun batubara pada Blok Bonehau Utara, Tamalea Atas, dan Tamalea Bawah perlu dilakukan desulfurisasi karena kandungan sulfur yang tinggi.