digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah penelitian berada pada Provinsi Jawa Barat. Secara geologi, berada di Cekungan Jawa Barat Utara bagian darat. Cekungan ini memiliki beberapa tinggian dan rendahan. Daerah penelitian berada di Dalaman Ciputat dan Dalaman Kepuh pada bagian paling barat cekungan ini, tepatnya di Sub-cekungan Ciputat dan Sub-cekungan Pasir Putih. Analisis geokimia dilakukan pada sebelas sumur untuk menentukan kuantitas, kualitas, dan kematangan material organik pada setiap formasi. Analisis biomarker batuan dilakukan pada enam sumur dan analisis biomarker minyak dilakukan pada dua sumur untuk mengetahui asal material organik, lingkungan pengendapannya, dan korelasi antarsampel. Pemodelan satu dimensi menggunakan sumur TH-1 yang dilakukan untuk menggambarkan sejarah geologi dan sejarah kematangan berdasarkan nilai reflektansi vitrinit (Ro). Analisis geokimia menunjukkan formasi yang berpotensi sebagai batuan induk yaitu Formasi Jatibarang dan Anggota Cibulakan Bawah, serta Anggota Cibulakan Atas, apabila telah mencapai kematangannya. Analisis geokimia dengan biomarker alkana normal, sterana, dan terpana menunjukkan sampel minyak berasal dari satu organofasies yang sama dengan lingkungan pengendapan darat. Keempat sampel minyak berkorelasi positif dengan batuan induk dari Formasi Jatibarang dan Anggota Cibulakan Bawah. Pemodelan sejarah pemendaman menunjukkan tiga fase pembentukan cekungan yaitu bareng lisu awal (40-33 juta tahun lalu), bareng lisu akhir (24,93-13,13 juta tahun lalu) , dan pascalisu (13,13 juta tahun lalu- sekarang). Pemodelan sejarah termal menunjukkan pada dasar Formasi Jatibarang awal kematangan terjadi pada Miosen Awal (18 juta tahun lalu) dan kematangan puncak terjadi pada Miosen Tengah (16 juta tahun lalu). Pada umur Resen, awal kematangan berada pada kedalaman 2.400 meter, dan kematangan puncak pada kedalaman 3.000 meter.