digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Data magnetotellurik (MT) biasa digunakan untuk mengestimasi struktur konduktivitas bawah-permukaan. Interpretasi data MT umumnya dilakukan melalui pemodelan MT 2-dimensi (2D) pada suatu profil. Untuk itu, diperlukan informasi mengenai arah geoelectric strike dari data MT. Arah geoelectric strike dapat ditentukan dari analisis rotasi tensor impedansi MT. Pada penelitian ini, geoelectric strike dari Metode Swift dibandingkan dengan diagram Polar yang hasilnya ditampilkan pada diagram roset. Hasil analisis rotasi menunjukkan adanya ambiguitas 90 o dari arah struktur. Permasalahan ambiguitas diselesaikan dengan informasi geologi regional agar pemilihan profil MT 2D dilakukan dengan benar. Data MT dari area prospek panasbumi digunakan untuk penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan kesesuaian arah geoelectric strike dari kedua metode dengan struktur besar yang terdapat pada lokasi penelitian.