Cekungan Tarakan merupakan cekungan Tersier yang telah terbukti memiliki cadangan hidrokarbon dan terletak di Propinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Tarakan. Kajian mengenai pola sedimentasi dan penyebaran fasies merupakan hal yang perlu dilakukan dalam eksplorasi hidrokarbon. Penelitian difokuskan pada Formasi Meliat di Subcekungan Tarakan, khususnya pada 3 sikuen di bawah marker Florschuetzia meridionalis untuk korelasi dan 2 sikuen tertua untuk dimodelkan. Formasi ini terdiri dari batupasir halus-kasar, serpih, dan batubara dan merupakan awal dari sedimentasi deltaik.
Data yang digunakan berupa data data log sumur, laporan biostratigrafi, dan laporan pemboran. Untuk melakukan analisis pola sedimentasi dan pemodelan fasies Formasi Meliat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: melakukan korelasi, menentukan lingkungan pengendapan, menganalisis elektrofasies, pemetaan dan pemodelan fasies, dan diakhiri oleh analisis sedimentasi.
Korelasi menggunakan konsep stratigrafi sikuen, digantung pada marker Florschuetzia meridionalis, dan dibagi menjadi 3 sikuen A,B, dan C. Lingkungan pengendapan dimodelkan berdasarkan laporan biostratigrafi, yang dapat dibagi menjadi 3 lingkungan, yaitu: supralittoral, littoral, dan sublittoral. Pemetaan dan pemodelan fasies didasarkan pada interpretasi elektrofasies dari pola log GR, yaitu berupa pola tabung, lonceng, corong, dan gerigi, yang mencerminkan endapan channel, sandflat, tidal sandbar, floodplain, dan marsh. Pemodelan ini menggunakan pendekatan, yaitu berdasarkan laporan biostratigrafi dan mengacu pada referensi bahwa Cekungan Tarakan termasuk ke dalam sistem estuari (model tide dominated estuary) yang mengalami progradasi ke timur, sehingga geometri estuari resen (estuari Sesayap) dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Pola sedimentasi dianalisis berdasarkan hasil integrasi model lingkungan pengendapan dengan model fasies. Kedua model tersebut dihasilkan menggunakan peranti lunak Petrel 2005.
Elektrofasies berpola tabung dan lonceng yang dipetakan merupakan batuan sedimen klastik kasar dan berpotensi sebagai batuan reservoar. Jadi dari hasil pemodelan fasies dan analisis sedimentasi didapatkan distribusi reservoar, yang relatif berarah barat-timur sampai baratlaut-tenggara.
Perpustakaan Digital ITB