Peningkatan perolehan hidrokarbon dengan metode gas recycling telah banyak dilakukan baik di lapangan minyak maupun kondensat. Gas recycling merupakan proses penginjeksian gas yang telah terproduksi di permukaan kembali ke reservoir secara kontinyu pada laju yang ekonomis untuk menjaga energi dari reservoir dan menggunakan viscous force sebagai mekanisme pendorongan. Hal ini bertujuan untuk menjaga penurunan tekanan yang terjadi di dalam reservoir akibat adanya pengurangan volume saat proses produksi minyak.
Gas recycling telah terbukti dapat meningkatkan perolehan minyak. Studi ini menghubungkan keberhasilan gas recycling terhadap parameter-parameter yang memengaruhinya dengan menganalisis pengaruh dari jumlah gas yang diinjeksikan, tekanan, dan PVT (GOR, oil gravity) terhadap keberhasilan metode gas recycling dengan menggunakan piranti lunak. Model yang digunakan dalam studi ini adalah model Lapangan X yang merupakan lapangan minyak tua yang telah berproduksi lebih dari 20 tahun.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa semakin besar persentase gas recycling untuk tekanan dan PVT yang sama, peningkatan produksi minyak semakin besar dengan peningkatan maksimum mencapai 8% terhadap perolehan minyak awal pada skenario basecase pada tekanan 0 psi dan 100% recycling. Pada tekanan yang semakin kecil untuk PVT dan % recycling yang sama, kenaikan perolehan minyak semakin signifikan hingga mencapai 370% pada tekanan 0 psi untuk skenario basecase dengan 100% recycling. Sementara semakin besar GOR dan oil gravity, peningkatan perolehan minyak dari GOR tertinggi hingga GOR terendah mencapai 246% pada 0 psi dengan 100% recycling. Setelah dilakukan simulasi, diketahui bahwa parameter yang paling berpengaruh dalam kasus ini adalah tekanan.
Perpustakaan Digital ITB