digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Daerah Pangapit terletak di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian dilakukan di Desa Madak, tepatnya di area dengan koordinat 109°19'35,6” BT-109°22'59,8” BT dan 1°11'57,40” LU-1°15'09,11 LU. Daerah ini terkenal dengan potensi emasnya yang cukup besar. Penelitian ini merupakan eksplorasi umum lanjutan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi pada tahun 2014. Penelitian terdahulu menunjukan bahwa mineralisasi emas di daerah Pangapit terdiri dari mineralisasi sekunder (berupa endapan plaser) dan mineralisasi primer (berupa urat). Penelitian dilakukan guna mengetahui kondisi geologi dan karakteristik mineralisasi emas di daerah Pangapit dengan menggunakan metode pemetaan lapangan, analisis petrografi, mineragrafi, spektra, dan geokimia. Daerah penelitian memiliki empat satuan geomorfologi, yaitu Satuan Dataran Denudasional Lipatan Pangapit, Satuan Bukit Lava Batubelah, Satuan Punggungan Homoklin Kanyi, dan Satuan Punggungan Homoklin Praja Sekadau. Satuan geologi daerah penelitian ada tiga, yaitu Satuan Batulempung, Satuan Tuf dan Satuan Basalt. Terdapat dua struktur geologi di daerah penelitian, yaitu Antiklin dan Sesar Geser Mengiri. Alterasi di daerah penelitian terjadi dalam dua tahap. Alterasi pertama terjadi pasca-Eosen dan berupa alterasi Serisit-Illit 1, Klorit-Epidot-Kalsit 1, dan Kaolinit 1. Alterasi ini terjadi bersamaan dengan mineralisasi emas. Alterasi kedua terjadi setelah Pliosen-Pleistosen, berupa alterasi Serisit-Illit 2, Klorit-Epidot-Kalsit 2, dan Kaolinit 2. Alterasi kedua menimpas sebagian dari alterasi pertama. Mineralisasi emas di daerah penelitian berupa urat dengan arah umum barat laut yang terdiri dari mineral kuarsa, hematit, goetit, pirolusit, pirit, dan kalkopirit. Emas pada mineralisasi primer berasosiasi sedang dengan unsur Pb. Mineralisasi primer terpusat pada daerah tambang rakyat Pangapit di barat laut Bukit Batubelah dengan hostrock tuf. Mineralisasi primer terjadi bersamaan dengan terjadinya alterasi pertama.