digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2015 TS PP NURSIVA AZLIA 1-COVER.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP IRMA SABRIANY 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP IRMA SABRIANY 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP IRMA SABRIANY 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP NURSIVA AZLIA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP NURSIVA AZLIA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP RETNOVITA DWI KARTINI 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

2015 TS PP NURSIVA AZLIA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Rd. Lenny Fatimah N., Dra

Abstrak: S. Cikakembang merupakan segmen S. Citarum Hulu yang memiliki kualitas air terburuk karena terdapat banyak industri tekstil membuang limbahnya langsung ke dalam perairan. Tidak ditemukannya ikan yang hidup di perairan S. Cikakembang mengindikasikan bahwa sungai tersebut telah tercemar berat dan bersifat toksik terhadap organisme akuatik. Bioasai menggunakan ikan menyediakan informasi yang spesifik untuk menaksir efek toksik dari polutan yang terdapat di suatu perairan karena respon akhir tidak hanya ditekankan pada jumlah kematian, namun juga dapat digunakan biomarker untuk menaksir efek suatu toksikan di perairan. Biomarker yang paling utama adalah data hematologi dan histopatologi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jangka pendek dari air S. Cikakembang terhadap ikan Nila (Oreochromis niloticus) dilihat dari respon kematian, perubahan parameter hematologi, dan kelainan histologi insang dan hati. Pengujian dilakukan dua kali, yaitu saat tidak terdapat efluen industri tekstil yang dibuang ke sungai (Uji I), dan saat terdapat efluen industri tekstil dibuang ke sungai (Uji II). Uji dilakukan selama 96 jam dengan metoda statik tanpa pergantian air. Konsentrasi air S. Cikakembang yang digunakan adalah 3,1%, 6,25%, 12,5%, 25%, 50% dan 100%. Hasil menunjukkan bahwa masukan efluen dari industri tekstil memberikan kontribusi besar terhadap toksisitas air S. Cikakembang, dibuktikan dengan nilai LC50 pada Uji I >100% dan pada Uji II sebesar 43%. Hasil analisis hematologi menunjukkan bahwa air S. Cikakembang di kedua uji menyebabkan perubahan pada parameter darah ikan Nila yang terpapar seiring dengan peningkatan konsentrasi yang diberikan. Hasil pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa terjadi deformasi lamela sekunder insang dan kelainan jaringan hati pada ikan Nila yang terpapar air S. Cikakembang di kedua uji.