digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu sumber energi yang bersifat terbarukan, dapat dipakai terus menerus, dan ramah lingkungan adalah energi panas bumi. Salah satu hambatan utama dalam pengembangan energi terbarukan khususnya energi panas bumi adalah mahalnya biaya baik dari tahap eksplorasi hingga tahap pembangunan dan perawatan. Analisis konsentrasi gas merkuri dan radon dalam gas tanah merupakan salah satu metode eksplorasi pendahuluan yang murah dan sederhana untuk menentukan zona yang memiliki potensi panas bumi dari permukaan. Dalam penelitian ini, pendugaan zona potensial panas bumi di lapangan panas bumi Wayang-Windu dilakukan dengan mengukur konsentrasi gas merkuri dan radon pada gas tanah di dua puluh tiga sumur uji yang telah dibuat. Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2018 dimana dilakukan empat siklus pengukuran konsentrasi gas merkuri dan dua siklus pengukuran konsentrasi gas radon. Dari hasil pengukuran, diperoleh konsentrasi merkuri yang tinggi pada titik K-09 (20,8 ng/m3), K26 (39,8 ng/m3), dan NSD-03 (17,2 ng/m3) serta konsentrasi radon yang tinggi pada titik K-15 (31.268 Bq/m3) dan NSD-04 (21.138 Bq/m3). Nilai konsentrasi gas kemudian dikorelasikan dengan litologi, struktur geologi, dan manifestasi panas bumi. Diperoleh konsentrasi gas merkuri tidak memiliki korelasi positif dengan konsentrasi gas radon. Nilai konsentrasi gas sangat dipengaruhi dengan keberadaan struktur geologi khususnya yang disertai dengan manifestasi panas bumi. Dari penelitian ini, diperkirakan terdapat dua zona potensial mayor di bagian utara yang berarah N-S dari K-09 hingga K-11 dan di bagian selatan yang berada di sekitar K-26. Selain itu terdapat zona potensial minor pada tiga lokasi yaitu di sekitar NSD-03, K-19, dan K-22.