Salah satu sumber energi yang bersifat terbarukan, dapat dipakai terus menerus, dan ramah
lingkungan adalah energi panas bumi. Salah satu hambatan utama dalam pengembangan energi
terbarukan khususnya energi panas bumi adalah mahalnya biaya baik dari tahap eksplorasi hingga
tahap pembangunan dan perawatan. Analisis konsentrasi gas merkuri dan radon dalam gas tanah
merupakan salah satu metode eksplorasi pendahuluan yang murah dan sederhana untuk
menentukan zona yang memiliki potensi panas bumi dari permukaan. Dalam penelitian ini,
pendugaan zona potensial panas bumi di lapangan panas bumi Wayang-Windu dilakukan dengan
mengukur konsentrasi gas merkuri dan radon pada gas tanah di dua puluh tiga sumur uji yang telah
dibuat. Penelitian dilakukan dari bulan April hingga Agustus 2018 dimana dilakukan empat siklus
pengukuran konsentrasi gas merkuri dan dua siklus pengukuran konsentrasi gas radon.
Dari hasil pengukuran, diperoleh konsentrasi merkuri yang tinggi pada titik K-09 (20,8 ng/m3), K26
(39,8 ng/m3), dan NSD-03 (17,2 ng/m3) serta konsentrasi radon yang tinggi pada titik K-15
(31.268 Bq/m3) dan NSD-04 (21.138 Bq/m3). Nilai konsentrasi gas kemudian dikorelasikan
dengan litologi, struktur geologi, dan manifestasi panas bumi. Diperoleh konsentrasi gas merkuri
tidak memiliki korelasi positif dengan konsentrasi gas radon. Nilai konsentrasi gas sangat
dipengaruhi dengan keberadaan struktur geologi khususnya yang disertai dengan manifestasi
panas bumi. Dari penelitian ini, diperkirakan terdapat dua zona potensial mayor di bagian utara
yang berarah N-S dari K-09 hingga K-11 dan di bagian selatan yang berada di sekitar K-26. Selain
itu terdapat zona potensial minor pada tiga lokasi yaitu di sekitar NSD-03, K-19, dan K-22.
Perpustakaan Digital ITB