Proyek percontohan CCS di daerah Gundih telah mencapai tahap pemantauan dengan menggunakan berbagai metode geofisika. Pemantauan stabilitas lapangan di daerah penelitian yang dibahas pada penelitian ini menggunakan metode gayaberat mikro selang waktu telah dilakukan proses akuisisi data pada tahun 2014 dan 2016. Metode ini membutuhkan akurasi yang tinggi hingga orde μGal dan drift pada instrumen sangat berpengaruh, terlebih alat yang digunakan adalah gravimeter relatif. Penelitian ini merupakan reprocessing data dengan menggunakan referensi dimana lebih dekat ke daerah penelitian sehingga pengaruh drift yang disebabkan oleh perbedaan waktu tempuh dan durasi istirahat dari alat dapat dikurangi. Pada kondisi sebelum injeksi, idealnya perubahan nilai gravitasi di daerah akan sangat kecil dengan asumsi tidak adanya aktivitas injeksi. Namun, pada pengolahan peta gayaberat mikro selang waktu ada anomali dengan kisaran ± 80 µGal. Anomali ini diasumsikan terjadi oleh faktor seperti kualitas data dan perubahan muka air tanah. Pada kualitas data tahun 2014 dan 2016, terdapat perbedaan besar pada long term drift antara 2014 dan 2016 yang 2014 memiliki nilai rata-rata 320 μGal /10 hari dan 2016 memiliki nilai rata-rata 120 μGal /10 hari. Selain itu, dalam repeatability test, 2014 memiliki 54% dan 2016 memiliki 77% dari total data dalam deviasi rentang ± 10 µGal yang merupakan nilai toleran dalam akurasi Scintrex CG-5. Nilai variasi gravitasi tahunan di stasiun benchmark secara berturut-turut yaitu 0.005 µGal/tahun untuk stasiun BM1 dan BM2 dan -0.001 µGal/tahun untuk stasiun JPN. Pemodelan kedepan juga dilakukan untuk memprediksi perubahan muka air tanah pada tahun 2014. Hasil pemodelan kedepan menunjukkan perubahan muka air tanah pada daerah anomali tinggi (~ 40 µGal) yaitu sebesar + 3.9 m sedangkan pada daerah anomali rendah (~ -30 µGal) yaitu sebesar -3.436 m. daerah sumur injeksi beranomali (~ -10 µGal) menunjukkan perubahan muka air tanah sebesar – 0.6 m.
Perpustakaan Digital ITB