digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2018 TA PP ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI 1 ABSTRAK pdf.pdf
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

COVER ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA ZUHRISSA PUTRIMEIDIA ASWATI (NIM : 15214067)
Terbatas  Perpustakaan Prodi Arsitektur
» Gedung UPT Perpustakaan

Kota Bandung sudah lama dikenal sebagai kota yang kreatif, dan telah melahirkan senimanseniman yang berpengaruh dalam perkembangan seni rupa di Indonesia, khususnya seni kontemporer. Namun, seiring perkembangan seni rupa yang terus terjadi di Kota Bandung, penyediaan ruang seni untuk seniman, komunitas seni, maupun penikmat seni masih dirasa kurang. Padahal ruang untuk berkarya, berdiskusi, mengapresiasi, mendokumentasi hasil karya, pendidikan, dan rekreasi seni sangat dibutuhkan. Dengan demikian, proyek ini dirancang untuk mewadahi berbagai aktivitas seni khususnya seni kontemporer. Proyek museum seni yang terletak di Jalan Soekarno Hatta ini bertujuan untuk mewadahi kegiatan edukasi mengenai perkembangan seni kontemporer Indonesia, sekaligus menjadi tempat para seniman untuk berkumpul dan memamerkan hasil karyanya. Adapun isu yang menjadi fokus perancangan proyek ini yaitu sirkulasi, suasana, dan fleksibilitas. Istilah ‘Art is universal’ menjadi asal pengembangan gagasan di mana bangunan museum seni ini harus mampu menampung segala kegiatan seni maupun masyarakat dari golongan apa pun, sehingga muncullah gagasan konsep ‘Welcoming Art Space for All’ pada perancangan proyek Museum Seni Kontemporer di Kota Bandung ini. Proyek ini dirancang dengan pendekatan bentuk yang unik untuk dapat menunjukkan identitasnya sebagai bangunan Museum Seni Kontemporer. Perawatan yang mudah juga menjadi aspek yang diperhatikan sebagaimana bangunan ini adalah bangunan pemerintah yang diprakarsai oleh Pemerintah Kota Bandung. Hasil rancangan adalah bangunan museum dengan bentuk menarik dengan ruang publik yang terbuka yang dapat mengundang masyarakat untuk beraktivitas seni di dalamnya.