Pemerintah menjadikan peningkatan keamanan dan keselamatan perkeretaapian sebagai bagian dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS). Salah satu strateginya adalah dengan penyiapan regulasi untuk menjaga keselamatan penumpang dari konsekuensi peristiwa tabrakan. Saat ini, regulasi keselamatan kelayakan tabrak pasif belum memiliki parameter yang sesuai dengan kasus tabrakan di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan studi untuk memprediksi dampak terjadinya tabrakan pada berbagai skenario tabrakan di Indonesia.
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi dan analisis untuk mendapatkan dampak tabrak depan rangkaian kereta api penumpang K1 pada berbagai skenario tabrakan yang mungkin terjadi di Indonesia antara lain pada jalan lurus dan jalan miring berbelok dengan R = 600 m tanpa lengkungan peralihan. Pemodelan dan simulasi dilakukan dengan metode dinamika benda jamak serta menggunakan perangkat lunak SIMPACK. Pemodelan dilakukan menggunakan model tanpa penyerap impak dan model elastik plastik. Tabrakan disimulasikan pada kecepatan 10 m/s.
Pemodelan dan simulasi tabrakan dengan metode tersebut menghasilkan dampak tabrakan antara lain derailment, climbing, dan buckling. Perbedaan arah percepatan tabrakan menghasilkan efek yang berbeda terhadap benda yang bertabrakan. Hasil yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam pembuatan regulasi perkeretaapian Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB